Kapal kontainer buatan perusahaan Norwegia telah menciptakan kapal kargo otonom tanpa emisi pertama di dunia.
Kapal YARA Birkeland akan menjadi kapal kargo pengangkut kontainer bertenaga listrik dan tanpa awak pertama di dunia, dengan emisi nol.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kapal ini akan melakukan perjalanan pertamanya antara dua kota di Norwegia sebelum akhir tahun 2021,
Sebuah perusahaan teknologi maritime yang Bernama KONGSBERG bertanggung jawab atas pengembangan dan pengiriman semua teknologi pendukung utama termasuk sensor dan integrasi yang diperlukan untuk operasi kapal jarak jauh dan otonom, selain sistem penggerak listrik, baterai, dan system control tenaga penggerak.
Daftar isi
MENGENAI KAPAL KONTAINER YARA Birkeland
Kapal ini mempunyai kapasitas 120 TEU (Twenty-foot Equivalent Units) dan modelnya adalah kapal peti kemas dengan bagian atas terbuka. Kapal ini akan akan menjadi kapal kontainer dengan tenaga baterai penuh, disiapkan untuk operasi otonom dan tak berawak.
Kapal ini mempunyai kecepatan tertinggi 13 knot, dan akan menggunakan baterai 7 MWh, dengan “ini sama dengan sekitar seribu kali kapasitas satu mobil listrik,” menurut Jon Sletten, manajer pabrik Yara di Porsgrunn, Norwegia .
Bila kapal tersebut beroperasi sekitar 40.000 perjalanan truk bertenaga diesel per tahun akan berkuran, hal ini akan mengurangi emisi NOx dan CO2.
Inisiatif yang ramah lingkungan ini akan membantu memenuhi tujuan keberlanjutan PBB, dan meningkatkan keselamatan di jalan darat dan mengurangi kemacetan.
Untuk tahap pertama proyek ini, sebuah anjungan kapal yang dapat dilepas dengan peralatan untuk manuver dan navigasi akan dipasang. Ketika kapal siap untuk operasi otonom modul ini akan diangkat.
Kontainer Pengiriman Terbaik untuk
PROSES BONGKAR MUAT DAN SANDAR
Proses bongar muat akan dilakukan secara otomatis menggunakan crane dan peralatan bertenaga listrik. Kapal ini tidak akan memiliki tangki pemberat (ballast tanks), tetapi akan menggunakan baterai sebagai pemberat permanen.
Kapal ini juga akan dilengkapi dengan sistem tambat otomatis – sandar dan pelepasan akan dilakukan tanpa campur tangan manusia, dan tidak memerlukan implementasi khusus di sisi dermaga.
Kapal otonom ini akan berlayar dalam jarak 12 mil laut dari pantai, antara 3 pelabuhan di Norwegia selatan. Ini adalah jalur lalu lintas kapal yang ramai.
PUSAT KONTROL
Untuk memastikan keselamatan dari kapal ini, tiga pusat control direncanakan akan menangani semua aspek operasional. Pusat-pusat ini akan menangani penanganan darurat dan kondisi-kondisi khusus, pemantauan kondisi, pemantauan operasional, dukungan keputusan, pengawasan kapal otonom dan sekitarnya dan semua aspek keselamatan lainnya.
Kontainer Pengiriman Terbaik untuk
PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN LAIN
Rudy Negenborn, seorang profesor teknologi maritim dan transportasi di Delft University of Technology, di Belanda, mengatakan kapal yang sepenuhnya otonom seperti Yara Birkeland adalah masa depan. Namun dia menambahkan bahwa ada banyak tantangan yang harus diatasi sebelum kapal otonom dapat digunakan untuk perjalanan laut yang lebih panjang seperti perjalanan antar benua.
Dia mengatakan menavigasi lalu lintas di pelabuhan besar (tidak seperti pelabuhan pedalaman yang relatif sepi tempat Yara Birkeland akan berlayar) bisa menjadi kendala utama.
“Pada titik tertentu, kapal-kapal ini harus mulai berinteraksi satu sama lain sehingga mereka dapat bertukar informasi dan membuat jalur yang tidak bertentangan,” katanya.
Negenborn menambahkan bahwa dengan kondisi tanpa awak di atas kapal kontainer untuk melakukan pemeriksaan pemeliharaan, kapal otonom akan membutuhkan sistem diagnosa diri yang terintegrasi dengan kemampuan untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah, atau meminta bantuan manusia.
Selain masalah teknis, katanya juga ada implikasi hukum ketika melihat perjalanan antar negara.
“Yara Birkeland beroperasi di sepanjang pantai Norwegia, tetapi jika lebih jauh, maka mungkin akan bertemu wilayah teritorial lain dengan aturan dan hukum yang berbeda yang mungkin harus dipenuhi,” kata Negenborn. “Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan?”
Meskipun Yara International tidak memiliki rencana untuk menambahkan lebih banyak kapal otonom ke dalam operasinya, Sletten mengatakan kita mungkin melihat lebih banyak elemen teknologi AI yang digunakan pada kapal komersial di masa depan. “Saya pikir kita akan melihat lebih banyak elemen otonom yang ditambahkan pada kapal laut.”
Cek informasi lainnya seputar pelabuhan di Makassar, pelabuhan terbesar di Sumatera, jenis peti kemas, hingga jual rumah prefab untuk berbagai kebutuhan kosntruksi rumah maupun gudang di blog kami.