Bahan korosif adalah zat kimia yang dapat menyebabkan munculnya karat pada logam. Sifat bahan ini memungkinkan terjadinya kerusakan hingga kehancuran zat yang bersinggungan dengan bahan korosif tersebut. Zat yang terdampak bahan korosif bisa rusak atau cacat permanen.
Bahan-bahan tergolong sebagai bahan korosif kalau mempunyai pH rendah yang mana pH tersebut kurang dari 12,5. Dengan pH yang rendah tersebut, bahan korosif bisa menimbulkan kerusakan permanen pada kulit ataupun mata. Itulah kenapa manusia sebaiknya menghindari kontak secara langsung dengan bahan-bahan tersebut.
Bahan korosif tersedia dalam berbagai wujud: padat, cair, dan gas. Bahan korosif padat diketahui dapat membahayakan kulit jika kontak langsung. Bahan korosif cair berbahaya kalau kontak dengan kulit atau mata serta dapat menyebabkan terjadinya pelarutan ataupun denaturasi protein. Kalau bahan korosif gas, bahaya yang terjadi adalah kerusakan saluran pernapasan karena terhirup.
Karena itu, penting untuk mengetahui apa saja contoh-contoh bahan korosif agar berhati-hati. Cek informasi berikut ini untuk mengetahui apa saja contoh-contoh bahan korosif!
Daftar isi
Bahan Korosif Padat
Bahan korosif padat adalah zat kimia bersifat korosif yang memiliki wujud padat. Bahan korosif padat punya pH <2 atau > 12,5. Bahaya yang ditimbulkan pada manusia adalah iritasi kulit, gatal-gatal, dan kulit terkelupas. Contoh dari bahan korosif padat adalah kaustik soda atau NaOH, kalium hidroksida atau KOH, kalsium hidroksida atau Ca(OH)2.
1. Kaustik Soda atau NaOH
Kaustik soda adalah senyawa kimia yang bersifat korosif, berwarna putih, dan berbentuk padat yang berbasis kation natrium Na+ dan anion hidroksida OH−.
Zat yang dikenal dengan nama sodium hidroksida (NaOH) ini dipakai di beragam industri ataupun kegiatan komersial, mulai dari produksi sabut, kertas, pengolahan kimia, limbah, dan pengolahan logam.
Baca Juga: 5 Jenis Muatan Peti Kemas yang Terlarang
Baca Juga: 8 Jenis Benda Apa Saja Yang Bisa Masuk Peti Kemas
2. Kalium Hidroksida atau KOH
Kalium hidroksida adalah senyawa kimia berbentuk kristal putih yang terbuat dari logam alkali kalium. Senyawa kimia ini juga dikenal sebagai basa kuat yang dimanfaatkan dalam industri kimia, pupuk, dan tekstil.
Pemanfaatannya di industri dikarenakan fungsinya dalam membuat kertas, mengangkat minyak di sabun cair, menjadi bahan bantu di makanan, menjaga pH, hingga resin polietilen. Senyawa kimia ini menimbulan bahaya kalau tertelan, bahkan sampai mengiritasi kulit.
3. Kalsium Hidroksida atau Ca(OH)2
Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dalam wujud kristal tak berwarna atau berbentuk bubuk putih. Zat kimia yang dikenal dengan nama Ca(OH)2 ini merupakan hasil dari reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air. Kalsium hidroksida memiliki kegunaan dalam perawatan gigi, baik vital maupun nonvital.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Bahan Korosif
Bahan Korosif Cair
Bahan korosif cair adalah zat kimia berwujud cair yang bersifat korosif dan menimbulkan kerusakan pada kulit, jaringan, dan logam. Hindari kontak langsung dengan cairan korosif karena berbahaya buat kulit atau mata. Selain itu, cairan korosif cair dapat menyebabkan pelarutan ataupun denaturasi protein. Berikut ini contoh bahan korosif cair.
1. Asam Sulfat atau H2SO4
Asam sulfat atau dikenal dengan nama sulfuric acid adalah senyawa kimia bersifat korosif dan punya sifat asam kuat yang terbentuk lewat oksidasi mineral sulfida. Asam sulfat tergolong cairan berbahaya yang umum digunakan dalam pembuatan aki, pupuk, pulp, dan kertas. Karena itu, zat kimia ini digunakan dalam industri kimia dan pupuk.
2. Asam Cuka atau CH3COOH
Asam cuka adalah senyawa kimia yang menjadi komponen utama cuka yang dikenal sebagai asam asetat atau asam etanoat. Zat kimia ini berguna dalam produksi bahan kimia untuk memproduksi anhidrida asetat, aspirin, dan ester.
Pembuatan asam cuka melalui proses fermentasi etanol dengan memanfaatkan bakteri asam asetat. Bahan baku pembuatan asam cuka bervariasi. Di Eropa, bahan pembuatan cuka dari jenis buah-buahan, rempah, bunga, dan sereal. Sementra di Asia Timur dan Tenggara, bahan pembuatannya dari fermentasi beras.
Baca Juga: Limbah Konstruksi: Cek Info Cara Pengolahan dan Jenisnya
Baca Juga: Offshore Container: 5 Jenis & Faktor Utama Sewa Kontainer
3. Asam Klorida atau HCL
Asam klorida atau HCL adalah zat kimia cair dari gas hidrogen klorida yang digunakan secara luas dalam industri. Zat ini tergolong berbahaya bagi manusia. Sebab jika terhirup, zat ini menyebabkan batuk, tersedak, radang tenggorokan, gangguan pada hidung, dan saluran pernapasan atas. Bahkan, kerusakannya bisa menyebabkan kematian.
4. Asam Nitrat atau HNO3
Asam nitrat adalah cairan korosif yang tak berwarna, beracun, dan mengakibatkan luka bakar karena tergolong sebagai oksidator yang sangat kuat. Asam nitrat larut di dalam air dan menciptakan panas saat bereaksi dengan air.
Walaupun begitu, asam nitrat memiliki banyak kegunaan, yaitu menjadi bahan baku industri kimia, bahan baku peledak, nitrating agent, oxidizing agent, pelarut, katalis, hydrolizing agent, bahan baku pupuk nitrogen, hingga menjadi pelarut perak.
Bahan Korosif Gas
Bahan korosif gas adalah zat kimia berbentuk gas yang berbahaya bagi tubuh manusia dan menyebabkan korosi pada semua bahan. Efek yang ditimbulkan dapat merusak kulit dan jaringannya. Saat bereaksi dengan logam, muncul gelembung reaksi asam dengan logam menciptakan gas hidrogen. Berikut ini contoh bahan korosif gas.
1. Amonia atau NH3
Amonia adalah senyawa kimia yang tersusun dari satu atom nitrogen yang terikat dengan tiga atom hidrogen lewa ikatan kovalen. Amonia memiliki ciri tak berwarna, berbau, beracun, dan korosif. Amonia umum dimanfaatkan dalam proses pembuatan pupuk, seperti urea, amonium fosfat, amonium nitrat, dan kalsium amonium nitrat.
Baca Juga: Sewa ISO Tank Container untuk Likuid & Gas, Cek Harganya!
2. Formaldehida atau HCOH
Formaldehida adalah senyawa kimia dari aldehida yang tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat menusuk. Zat kimia ini populer dikenal sebagai formalin. Biasanya formadelhida dipakai untuk membasmi bakteri, sebagai disinfektan, dan pengawet.
3. Belerang Oksida atau SO2/SO3
Belerang oksida adalah senyawa kimia yang tersusun dari sulfur dan oksigen. Zat kimia ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu belerang dioksida atau SO2 dan belerang trioksida atau SO3. Belerang oksida sebenarnya berasal dari pembakaran arang batu, minyak bumi, industri kimia, dan industri logam.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Bahan Korosif
Kontainer Pengangkutan Bahan Korosif
Bahan korosif diklasifikasikan sebagai dangerous goods. Sebagai informasi, dangerous goods adalah produk atau muatan berbahaya yang pengangkutanya dilakukan secara khusus. Dangerous goods bisa berwujud padat, cair, dan gas.
Penyimpanan dan pengangkutannya mesti ekstra hati-hati karena bisa membahayakan manusia, makhluk hidup lain, dan lingkungan. Karena itulah, kontainer yang dipakai untuk mengirim muatan tersebut adalah kontainer dangerous goods dan ISO tank container.
Kontainer atau container dangerous goods adalah kontainer yang khusus digunakan untuk menyimpan dan mengirim barang-barang atau muatan-muatan berbahaya. Penyimpanan dan pengangkutan muatan berbahaya dengan kontainer ini didukung fitur-fitur yang terpasang, seperti bunded floor, drainage valve, ventilasi, dan sealed door. Container dangerous goods tersedia dalam ukuran 10 feet, 20 feet, dan 40 feet.
Lalu, ada ISO Tank Container yang salah satu fungsinya untuk mengangkut bahan berbahaya, termasuk bahan korosif, baik itu cair maupun gas. Contoh ISO Tank Container untuk pengangkutan bahan berbahaya adalah ISO Tank T14. Kegunaannya adalah untuk memuat dan mengangkut hazardous chemicals dan cairan asam (HCl dan zinc chloride).
Kemudian ada ISO Tank T50 yang berguna untuk mengangkut LPG dan gas amonia. Ada ISO Tank T75 yang dipakai untuk pengangkutan cryogenic liquid.