Bahan peledak tergolong dalam dangerous goods yang penyimpanan dan pengangkutannya mesti ekstra hati-hati. Kontainer yang digunakan untuk pengiriman bahan ini sebaiknya memiliki desain khusus yang dari sisi keamanannya lebih terjamin.
Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 mendefinisikan:
Bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas, atau campuran yang apabila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan, atau gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat lain yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
Peraturan Menteri Petahanan tersebut juga menjelaskan klasifikasi bahan peledak lainnya.
- Bahan peledak militer adalah berbagai produk bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan peledak untuk kepentingan militer.
- Bahan peledak komersial adalah berbagai produk bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan peledak untuk kepentingan pekerjaan tambang, pekerjaan umum, aplikasi khusus atau digunakan dalam proses produksi industri tertentu.
- Bahan peledak aksesori adalah semua peralatan atau bahan peledak pembantu yang digunakan dalam kegiatan peledakan.
Menteri Pertahanan memiliki kapasitas dalam memberi ataupun menolak permohonan rekomendasi dan izin ekspor bahan peledak. Karena itu, Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 diterbitkan sebagai pedoman dalam memberi perizinan, pembinaan, pengembangan, pengawasan, dan pengendalian industri bahan peledak.
Daftar isi
Jenis Bahan Peledak Berdasarkan Komposisi Senyawa Kimia
Bahan peledak berdasarkan komposis senyawa kimia ini masih terbagi menjadi beberapa kelompok: bahan peledak senyawa tunggal dan bahan peledak campuran.
1. Bahan Peledak Senyawa Tunggal
Bahan peledak senyawa tunggal terdiri dari:
- Bahan peledak utama: mercury fulminat, timbal azida, Cianurat Triazida (CTA), Diazodinitrofenol (DDNP), tetrasen, Heksametilendiamin Peroksida (HMTD).
- Bahan peledak kuat: nitrometan, dinitrometan, trinitrometan atau nitroform, tetranitrometan, Nitrobenzen (NB), dinitrobenzen, Trinitro-benzen, Mononitrotoluen (MNT), Dinitro-toluen (DNT), Trinitrotuluen (TNT), Dinitro-m-Xylen (DNX), Trinitro M Xylen (TNX), Mononitronaftalen (MNN), Dinitronaftalen (DNN), Trinitronaftalen (TNN), trinitro-klorobenzen, dinitrofenol, trinitrofenol, ammonium pitrat, trinitro-mkresol, Trinitroanisol (TNA), Trinitrofenetol (TNP), trinitroanilin.
2. Bahan Peledak Campuran
Sementara bahan peledak campuran terbagi menjadi kelompok: bahan peledak kuat (high explosive) dan bahan peledak lemah (low explosive).
- Penggunaan bahan peledak kuat biasanya ditujukan untuk kepentingan militer ataupun sipil yang dipakai untuk menghancurkan, membelah, memotong, membantu pekerjaan geologi, dan lain-lain. Contoh bahan peledak kuat adalah amatol, ammona, Ammonium Nitrat Fuel Oil (ANFO), siklotol, dinamit, oktol, pentolit, pikratol, torpeks, tritonal, dan C4.
- Bahan peledak lemah dipakai sebagai bahan bakar atau sumber tenaga mesin roket (propelan). Contoh dari bahan peledak lemah adalah bubuk hitam (black powder), bubuk tak berasap (smokeless powder), propelan roket, dan propelan cair.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Pengangkutan Bahan Peledak
Jenis Bahan Peledak Berdasarkan Kegunaannya
Terdapat pembagian dua kelompok bahan peledak menurut kegunaannya, yaitu bahan peledak blasting dan bahan peledak bursting.
Bahan peledak blasting adalah bahan peledak yang dipakai untuk pertambangan, konstruksi, dan sejenisnya. Sementara bahan peledak bursting adalah bahan peledak yang dipakai dalam sistem persenjataan, seperti bom, granat, kepala ledak, dan sejenisnya.
Bahan peledak blasting dan bursting terbagi menjadi: nitrogliserin, Bahan Peledak tipe B, Bahan Peledak tipe C, Bahan Peledak tipe D, dan Bahan Peledak tipe E.
Di luar pembagian di atas, terdapat bebera jenis lainnya:
- Bahan peledak catridge: bahan peledak yang digunakan sebagai pembentuk metal projectile yang berkemampuan menembus/memotong.
- Bahan peledak propelan: bahan peledak yang dipakai sebagai pembentuk gas pendorong dalam peluru atau menjadi pendorong roket.
- Bahan peledak fuse: bahan peledak yang menjadi awalan dalam rangkaian proses peledakan.
- Bahan Peledak pyrotechnic: bahan peledak yang dipakai sebagai pembentuk panas, gas, warna, dan sebagainya.
Baca Juga: Contoh Bahan Beracun dan Berbahaya serta Jenis Kontainernya
Jenis Bahan Peledak Berdasarkan Bahan Baku
Berdasarkan bahan baku pembuatannya, bahan peledak terbagi-bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- blasting gelatine (master mix),
- nitro glycerine (NG),
- nitro glycol (DEGN),
- nitro cellulose (NC) dengan N-content > 12,6%,
- PETN,
- black powder,
- emulsion matrix (emulsion base),
- mercury fulminate,
- lead azide,
- DDNP,
- lead styphnate,
- tetracene.
Baca Juga: Cairan Mudah Terbakar: Contoh Zat & Kontainer Penyimpanannya
Jenis Bahan Peledak Berdasarkan Lingkungan
Dilihat dari lingkungan penggunanya, bahan peledak dibagi-bagi menjadi bahan peledak militer dan bahan peledak komersial.
1. Bahan Peledak Militer
Bahan peledak militer meluputi isian utama (main charges), seperti Tri Nitro Toluent (TNT), Research Development Explosive (RDX), tetryl, asam pikrat, amatol, tritonal, pentolite, tetrytol, pikratol, amonal, ednatol, explosive D, composition B, High Melting Explosive (HMX), Haleite, Polymer Bonded Explosive (PBX), C4 dan sejenisnya.
Lalu ada propelan yang berbasis nitro glycerine based, seperti single base propellants, double base propellants (ball powder), triple base propellants, Extruded Impregnated Propellants (EIP), Composite Modified Cast Double Based (CMCDB), Elastomeric Modified Cast Double Based (EMCDB), Crosslinked Cast Double Based (XLCBD), dan sejenisnya.
Kemudian bahan peledak composite yang meliputi Hydroxyl Terminated Poly Butadiene (HTPB), Carboxyl Terminated Poly Butadiene (CTPB), Glycidyl Azide Polymer (GAP), poly urethane, poly sulfide, dan sejenisnya.
Baca Juga: Bahan Korosif: Contoh dan Kontainer untuk Pengangkutannya
2. Bahan Peledak Komersial
Sementara bahan peledak komersial mencakup nitro glycerine based explosives (dinamit), blasting agents (ammonium nitrat, ANFO, emulsi matriks), water based explosive (slurry, watergel, emulsion explosives), serta shaped charges seperti RDX, HMX, dan sejenisnya.
3. Bahan Peledak Asesori
Ada juga bahan peledak asesori yang mencakup primer (booster), detonator, sumbu api, igniter sumbu peledak, MS connector (detonating relay), igniter, igniter cord, connector, dan sejenisnya.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Pengangkutan Bahan Peledak
Pilihan Kontainer Pengangkutan Bahan Peledak
Pengangkutan bahan peledak membutuhkan wadah penyimpanan khusus dengan fitur yang solid dan kokoh serta memiliki ketahanan terhadap korosi. Kontainer dangerous goods menjadi pilihan terbaik untuk penyimpanan dan pengangkutan bahan peledak.
Fitur-fitur yang terdapat pada dangerous goods container mendukung peti kemas ini sebagai pilihan terbaik untuk penyimpanan zat-zat berbahaya, termasuk bahan peledak, seperti bunded floor, watertight, ventilasi, dan lockable.
Untuk penampungan bahan peledak dalam wujud cair, wadah penampungannya dapat menggunakan ISO Tank T14 dan ISO Tank T75. Kedua ISO Tank Container tersebut punya spesifikasi untuk pengangkutan dangerous goods.