Baja galvanis adalah baja yang memiliki kemampuan untuk bertahan dari korosi karena permukaannya dilapisi seng pelindung (protective zinc coating). Baja galvanis mampu menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan kelembapan tinggi tanpa cepat rusak.
Proses pelapisan baja galvanis sederhana, tapi efektif. Baja dicelupkan ke dalam seng cair agar ikatan antara baja dan seng kuat dan tahan lama. Karena ketahanan tambahannya, baja galvanis sering digunakan untuk pengerjaan konstruksi, otomotif, kedirgantaraan, hingga sektor minyak dan gas.
Jadi, jika Anda mencari material baja untuk menghadapi lingkungan berat, baja galvanis menjadi pilihan yang bisa diandalkan. Cari tahu kelebihan baja galvanis, cara galvanisasi, dan perbedaannya baja ini dengan stainless steel dalam ulasan berikut ini!
Kelebihan Baja Galvanis
Baja galvanis memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya unggul untuk berbagai aplikasi di industri ataupun pekerjaan konstruksi. Lapisan seng yang melapisi baja memberikan perlindungan ekstra terhadap berbagai kondisi lingkungan yang korosi. Di bawah ini beberapa kelebihan baja galvanis yang menjadikannya solusi praktis dan tahan lama.
1. Tahan Karat dan Korosi
Lapisan seng pada baja galvanis menciptakan penghalang efektif terhadap oksigen, kelembapan, elemen lingkungan lainnya, mencegah karat, dan korosi. Lapisan seng bekerja sebagai perisai yang melindungi baja dari elemen-elemen yang dapat merusak material lain dengan cepat.
2. Usia Pemakaian yang Panjang
Baja galvanis memiliki masa pakai yang panjang. Baja ini dapat bertahan lebih dari 50 tahun. Sementara di lingkungan dengan paparan air yang lebih ekstrem, baja galvanis bisa bertahan lebih dari 20 tahun tanpa mengalami kerusakan signifikan.
3. Tanpa Perawatan Tambahan
Setelah baja dicelupkan ke dalam seng, lapisan pelindungnya secara otomatis memberikan perlindungan jangka panjang tanpa memerlukan perawatan tambahan. Hal ini membuat baja galvanis sangat praktis dan hemat biaya untuk pemakaian jangka panjang.
4. Inspeksi yang Mudah
Kekuatan baja galvanis dapat dengan mudah diperiksa hanya dengan melihat lapisan sengnya. Tes ketebalan lapisan juga dapat dilakukan dengan cepat untuk memastikan berapa banyak perlindungan yang diberikan sehingga menjadikannya mudah untuk mengetahui daya tahan material ini.
5. Efisien dan Hemat Biaya
Galvanisasi adalah proses yang cepat dan efektif yang menghasilkan baja yang kuat tanpa biaya tambahan untuk perlindungan atau perawatan. Galvanisasi menjadi pilihan solutif untuk pemakaian jangka panjang.
Konstruksi Bangunan Terbaik untuk Mess Karyawan Berbasis Baja Tahan Karat
Cara Galvanisasi Baja
Proses galvanisasi baja melibatkan pelapisan baja dengan seng untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap korosi.Langkah-langkah umum yang dilakukan dalam proses galvanisasi baja adalah sebagai berikut.
1. Pembersihan Baja
Langkah pertama adalah membersihkan baja dari kotoran, minyak, dan karat. Baja biasanya direndam dalam larutan pembersih kimia dan dicuci untuk memastikan permukaannya bersih sempurna.
2. Proses Pengasaman (Pickling)
Setelah dibersihkan, baja direndam dalam larutan asam untuk menghilangkan oksida besi yang tersisa. Proses ini mempersiapkan permukaan baja untuk menerima lapisan seng.
3. Pelapisan Fluks (Fluxing)
Baja kemudian direndam dalam larutan fluks, yang membantu menghilangkan sisa dan meningkatkan adhesi antara baja dan lapisan seng.
Baca Juga: Mengenal Baja Corten, Fungsi, dan 2 Jenisnya
Baca Juga: Baja Paduan: Kelebihan, Jenis, dan Contohnya
4. Pencelupan Seng Cair (Hot-Dip Galvanizing)
Baja dicelupkan ke dalam seng cair dengan suhu sekitar 450°C. Proses ini memungkinkan seng menyatu dengan permukaan baja untuk membentuk lapisan pelindung yang kuat.
5. Pendinginan dan Inspeksi
Setelah pencelupan, baja dibiarkan dingin dan diperiksa untuk memastikan bahwa lapisan seng telah menutupi seluruh permukaan dengan baik.
Terdapat empat metode utama dalam galvanisasi baja yang memengaruhi jenis lapisan yang terbentuk. Apa saja metode-metode tersebut?
6. Galvannealing
Galvannealing menggabungkan proses hot-dip galvanizing dan annealing untuk menghasilkan lapisan khusus pada lembaran baja. Metode ini menghasilkan produk akhir paduan seng-besi dengan permukaan matte yang cocok untuk daya rekat cat.
Proses ini melibatkan pencelupan baja dan pemanasan dalam oven annealing sekitar 565 ºC yang cocok untuk aplikasi dengan tegangan tinggi, seperti operasi pengelasan dan aplikasi maritim.
Baca Juga: Baja Karbon Tinggi, Seperti Apa Kelebihan dan Kegunaannya?
Baca Juga: Baja Karbon Sedang, Cek Kelebihan dan Kegunaannya
7. Hot-Dip Galvanizing
Metode ini melibatkan pencelupan objek baja ke dalam bak seng cair yang membentuk lapisan pelindung yang melindungi baja dari korosi. Produk akhir tidak memerlukan lapisan tambahan. Contoh penggunaannya termasuk pelat industri, pengaman jalan, dan komponen konstruksi.
8. Electrogalvanizing
Dalam proses ini, baja direndam dalam larutan garam seng dan arus listrik diterapkan untuk menciptakan lapisan seng yang lebih tipis. Proses ini menghasilkan baja galvanis yang biasa digunakan dalam plafon akustik, rangka pintu, dan panel kontrol.
9. Pre-Galvanizing
Proses ini dilakukan pada tahap awal produksi sebelum baja dibentuk lebih lanjut. Baja yang telah dilapisi seng kemudian cepat diproses untuk menghindari paparan logam telanjang yang dapat meningkatkan risiko oksidasi. Pre-galvanizing sering digunakan untuk pelat dan batang baja yang memiliki bentuk tertentu.
Konstruksi Bangunan Terbaik untuk Mess Karyawan Berbasis Baja Tahan Karat
Perbedaan Baja Galvanis dengan Stainless Steel
Ketika memilih antara baja galvanis dan stainless steel, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, terutama jika Anda mencari material yang tahan lama dan tahan korosi.
Baja galvanis terkenal karena lapisan sengnya yang kuat. Baja tahan karat ini memiliki perlindungan yang baik terhadap air dan klorin. Oleh karena itu, banyak orang menggunakan baja galvanis untuk pipa air, pagar, dan berbagai struktur luar ruangan. Namun, baja ini kurang cocok untuk digunakan di lingkungan laut.
Berbeda dengan stainless steel yang memiliki lapisan pasif yang terbentuk dari kromium oksida. Lapisan tipis ini berkembang karena reaksi antara kromium dengan oksigen di lingkungan sekitar.
Stainless steel yang mengandung lebih dari 11% kromium dapat memperkuat ketahanannya terhadap korosi. Yang menarik, jika lapisan ini tergores, baja ini punya kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri untuk menjaga material tetap terlindungi dari kerusakan lebih lanjut.
Sebaliknya, baja galvanis tidak memiliki kemampuan regenerasi seperti stainless steel. Ketika lapisan pelindungnya rusak, material di bawahnya rentan terhadap korosi, terutama di lingkungan yang sangat korosif.
Dengan ketahanan yang luar biasa, stainless steel sangat ideal untuk aplikasi di lingkungan yang memerlukan perlindungan ekstra, seperti di industri kelautan atau kimia. Anda tidak perlu khawatir tentang kerusakan akibat goresan kecil karena lapisan pasifnya akan terus bekerja melindungi material.