Bisnis homestay dapat menjadi sebuah alternatif bagi Anda yang ingin menghasilkan keuntungan dari properti Anda. Ketimbang rumah atau bangunan dibiarkan begitu saja, tak ada salahnya mengembangkannya jadi akomodasi wisatawan. Contohnya, bisnis homestay di Jogja jadi ladang bisnis yang menjanjikan.
Bisnis homestay memiliki pengertian sebagai sebuah sektor usaha penginapan dengan menyewakan satu kamar atau satu lantai penuh kepada tamu, pengunjung, turis atau wisatawan. Penginapan ini berbeda dari jenis lainnya karena pemilik masih tinggal dalam satu lingkup atau atap yang sama.
Para tamu yang menginap dapat bergabung dengan pemilik bisnis homestay yang kebanyakan berasal dari masyarakat lokal. Salah satu ciri khas homestay yaitu masih memiliki harga yang relatif lebih murah, sekaligus Anda dapat berbaur lebih dekat dengan budaya setempat.
Indonesia memiliki banyak tempat destinasi wisata yang menarik mulai dari religi, bahari, budaya, alam, kuliner, dll. Tak heran jika bisnis homestay di Jogja, Bali, Aceh, dan daerah lainnya menjadi peluang usaha di sektor pariwisata.
7 Tips Bisnis Homestay
Bagi Anda yang ingin mencoba peruntungan di sektor pariwisata, membuka bisnis homestay menjadi peluang yang menarik. Berikut beberapa tips yang dapat Anda
1. Memilih Lokasi yang Tepat
Lokasi menjadi hal penting yang akan mempengaruhi kesuksesan bisnis homestay Anda. Memilih lokasi homestay yang mudah diakses, berada dekat dengan tempat kuliner, perbelanjaan serta pusat wisata maka akan menjadi nilai tambah.
Membuka bisnis homestay di lokasi yang salah akan membuat Anda tidak mendapatkan keuntungan. Riset tempat terlebih dahulu sebagai bentuk persiapan sebelum memulai usaha ini. Jika lokasi rumah Anda berada jauh dari pusat wisata, mungkin Anda dapat menawarkan layanan transportasi bagi para tamu untuk menarik minat.
2. Menetapkan Target Pasar
Tentukan target pasar dari bisnis homestay Anda sebelum sepenuhnya memulai usaha ini. Siapa yang akan menginap di homestay Anda? Apakah keluarga, backpacker, turis asing, dll. Dengan target pasar yang jelas, Anda dapat menentukan konsep homestay. Contohnya untuk backpacker, maka kamar kecil dengan luas standar dapat menjadi pilihan tepat. Sedangkan untuk keluarga umumnya terdiri dari dua orang atau lebih, maka ruangan kamar yang besar dibutuhkan.
3. Terapkan Konsep dan Desain Homestay yang Unik
Tips memulai bisnis homestay selanjutnya yaitu dengan menerapkan desain serta konsep akomodasi yang unik dan berkesan. Misalnya, desain budaya dan sejarah lokal dapat menjadi referensi dekorasi yang sekaligus menambah pengetahuan.
4. Lengkapi Fasilitas yang Memadai
Bisnis homestay yang nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas dapat memberikan pengalaman berkesan bagi pelancong. Beberapa fasilitas pendukung seperti toilet, tempat ibadah, peralatan dapur, tempat makan merupakan hal penting yang dibutuhkan tamu. Tingkat kenyamanan yang tinggi dapat membuat pengunjung betah dan memilih homestay Anda untuk perjalanan selanjutnya.
5. Melengkapi Perizinan Usaha
Membuka bisnis homestay membutuhkan perizinan baik komersial atau usaha. Dengan melengkapi izin usaha ini, maka pengunjung akan memiliki rasa aman tinggal di tempat Anda.
Bentuk perizinan yang paling sederhana yaitu mendapatkan persetujuan dari warga setempat. Selanjutnya, dapatkan izin dari dinas yang bersangkutan atau pariwisata di daerah Anda.
6. Melakukan Pemasaran
Menjalankan bisnis homestay yang sukses dibutuhkan marketing yang tepat. Desain, konsep, atau dekorasi yang bagus sekalipun akan tidak berguna bila konsumen tidak mengetahui homestay Anda. pengenalan bisnis homestay dapat dimulai dengan mengandalkan media sosial.
Buat promosi menarik untuk menginap di homestay Anda dan sebarkan itu di media sosial. Selain itu, Anda dapat bekerja sama dengan situs platform penginapan untuk untuk mendapatkan pengunjung lebih banyak.
7. Menyediakan Modal
Buka bisnis homestay membutuhkan perencanaan modal yang matang. Jumlah banyak atau sedikitnya modal ditentukan dari konsep, desain, penambahan modifikasi atau renovasi, serta fasilitas yang akan diaplikasikan pada homestay. Buatlah bisnis homestay yang sesuai dengan anggaran yang Anda tentukan agar tidak membuat Anda terbebani.
Bangunan Terbaik untuk Homestay yang Harganya Terjangkau
Alasan Menjalankan Bisnis Homestay
Banyak orang saat ini lebih memilih liburan daripada berbelanja. Liburan yang menantang, berkesan, dan tetap dapat menghemat budget menjadi incaran banyak wisatawan. Beberapa lokasi wisata yang terpencil menyuguhkan keindahan alam yang tiada duanya.
Namun, untuk menjangkau lokasi tersebut dibutuhkan perjuangan. Tak heran jika disekitar tempat wisata tersebut tidak ada hotel yang memadai. Bisnis homestay yang nyaman dan aman dapat berpotensi menjadi tempat istirahat para pelancong.
Bisnis homestay dilirik oleh pemilik properti karena potensi keuntungan yang cukup menjanjikan. Ekonomi akan meningkat di ranah masyarakat lokal, sehingga Anda dapat menaikkan standar hidup. Dengan mendesain rumah warga senyaman mungkin, ini menjadi peluang kerja baru bagi penduduk setempat.
Demikianlah ulasan seputar bisnis homestay. Bagi Anda yang tertarik untuk membuka usaha ini, pertimbangkan lokasi yang strategis. Anda dapat memanfaatkan container modular sebeagai bentuk banguanan homestay dilokasi yang sulit diakses. Dengan bentuk yang unik, bangunan modular ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya.
Baca Juga:
Bangunan Terbaik untuk Homestay yang Harganya Terjangkau
FAQ
Homestay Kena Pajak Apa?
Ada beberapa pajak yang dikenakan kepada pemilik homestay yaitu pajak hotel dengan nilai maksimal hingga 10 persen, pajak bumi dan bangunan, pajak penerangan jalan, hingga penggunaan air tanah.
Homestay Termasuk Jenis Usaha Apa??
Homestay tergolong dalam usaha perorangan yang hampir tidak dilengkapi dengan sistem manajemen. Rumah tinggal disewakan dengan penataan fasilitas layaknya sebuah penginapan, dan memiliki tujuan untuk menghasilkan uang.
Apa Beda Homestay Dengan Guest House?
Berikut beda homestay dengan guest house yaitu guesthouse menyerupai hotel, sedangkan homestay berbentuk rumah atau model tempat tinggal lainnya, dimana pemilik hunian tersebut menyewakan ruangan atau kamar kepada calon tamu.