Ada banyak contoh bahan beracun dan berbahaya yang penggunaannya untuk kebutuhan industri, seperti pestisida, timbal, merkuri, asbes, hidrogen peroksida, dan diklorometana. Penggunaan dan penyimpanan bahan yang tergolong dangerous goods ini perlu kehati-hatian karena efeknya berisiko terhadap kesehatan.
Biasanya zat beracun ini digunakan untuk pembuatan larutan pembersih, komestik, produk kemasan, furnitur, mainan, dan pestisida. Bahkan, keberadaan zat ini ditemukan di polutan, seperti emisi kendaraan.
Walaupun dikategorikan sebagai bahan beracun, terpapar bahan ini dalam jumlah kecil belum tentu berdampak buruk terhadap kesehatan. Bahan ini berpotensi menjadi berbahaya bagi mereka yang bekerja dan bersinggungan bahan kimia beracun ini.
Bahan beracun masuk ke tubuh manusia melalui tiga cara:
- pernapasan,
- penyerapan kulit,
- tertelan.
Risiko kesehatan yang muncul akibat terpapar ataupun menghirup bahan beracun ini, yaitu iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, iritasi hidung, dan tenggorokan. Menghirup bahan ini dalam wujud uap bisa menyebabkan mual, pusing, dan kantuk hingga tak sadarkan diri, bahkan kematian.
Contoh Bahan Beracun Berbahaya
Sebelumnya, beberapa contoh bahan beracun berbahaya telah disebutkan, mulai dari diklorometana atau metilena klorida, hidrogen peroksida, dan sodium asida. Mari kenali lebih lanjut bahan-bahan beracun tersebut dan penggunaannya.
1. Diklorometana
Diklorometana adalah senyawa organik yang cirinya tak berwarna yang digunakan sebagai pelarut. Di industri kimia, bahan ini berguna sebagai pembersih cat, aerosol, pelarut, dan chlorinating agent.
Namun, perlu diketahui kalau diklorometana jika tercampur dengan air tak dapat larut dengan sempurna. Diklorometana yang masuk ke dalam tubuh dapat menghasilkan karbon monoksida yang bisa mengurangi jumlah oksigen yang terbawa di dalam darah.
Baca Juga: Cairan Mudah Terbakar: Contoh Zat & Kontainer Penyimpanannya
Baca Juga: Bahan Korosif: Contoh dan Kontainer untuk Pengangkutannya
2. Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia dalam wujud cair yang mana lebih kental dibanding air. Bahan ini umumnya dijual dalam konsentrasi 3 persen hingga 12 persen yang dikemasdalam botol cokelat tua.
Sejumlah manfaat diperoleh dari penggunaan hidrogen peroksida.
- Pembersihan kotoran telinga.
- Antiseptik untuk menghambat infkesi kulit.
- Bahan pemutih, cairan antiinfeksi, pasta gigi, dan bahan lain.
- Pembersihan luka.
Selama penggunaannya dalam batas wajar, hidrogen peroksida dapat menguntungkan. Sebaliknya, jika berlebihan, efek negatif terhadap kesehatan dapat muncul, mulai dari iritasi saluran pernapasan, batuk, sesak napas, pembengkakan paru-paru, pusing, mual, sakit perut, luka di saluran pencernaan, sakit tenggorokan, hingga kulit terbakar.
3. Sodium Azide
Sodium azide yang dikenal juga sebagai natrium azida adalah senyawa anorganik berbentuk kristal padat tak berwarna dan tak berbau yang mudah larut dalam air. Pemakaian bahan ini adalah untuk membentuk gas dalam sistem kantung udara mobil. Bahan ini juga digunakan untuk zat kimia lainnya, seperti timbal azida dan perak azida yang mana menjadi bahan peledak.
Potensi keracunan dari bahan ini terhadap manusia adalah munculnya rasa mual, sakit kepala, dan muntah. Bahkan, sodium azide menciptakan efek hipotensi pada tubuh manusia.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Pengangkutan Bahan Beracun
Standar Penyimpanan Bahan Beracun
Beberapa contoh bahan kimia beracun di laboratorium yang dijelaskan di atas masuk kriteria dangerous goods yang mana penyimpanannya harus memerhatikan hal-hal berikut ini.
- Lokasi penyimpanan berada di area yang aman dan terlindungi, serta jauh dari bahan kimia berbahaya lainnya, jauh dari jendela, dan balkon.
- Area penyimpanan sebaiknya memiliki pintu keluar yang jelas dan berada dekat dengan fasilitas pencucian.
- Wadah penyimpanan yang tepat adalah yang tertutup rapat dan ditempeli label bahan beracun sesuai dengan standar.
- Material penyimanan harus tahan terhadap bahan kimia.
- Kondisi penyimpanan dilengkapi ventilasi yang layak dan jauh dari sumber panas dan sinar matahari langsung.
- Kompatiblitas penyimpanan itu maksudnya adalah hindari penyimpanan bahan yang beda jenis. Misalnya, jangan simpan bahan mudah terbakar dalam satu wadah yang sama dengan bahan korosif.
- Lengkapi diri dengan alat pelindung saat melakukan penanganan ataupun pemindahan.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Pengangkutan Bahan Beracun
Kontainer Penyimpanan Bahan Beracun
Penggunaan bahan beracun (toxic substances) umum di dalam industri. Karena masuk kelompok dangerous goods, penyimpanan dan pengangkutan bahan beracun memakain kontainer yang dirancang khusus, yaitu dangerous goods container dan ISO Tank Container.
Dangerous goods container adalah kontainer berstandar ISO yang digunakan untuk penyimpanan dan pengangkutan dangerous goods yang memiliki fitur-fitur: bunded floor, watertight, ventilasi, lockable, durable, dan cargo worthy.
Selain dangerous goods container, ada ISO Tank Container yang memiliki spesifikasi untuk pengangkutan dangerous goods, termasuk bahan beracun. Contohnya adalah ISO Tank T14 dan ISO Tank T75.