Konstruksi rumah tahan gempa merupakan aspek penting ketika memilih membangun hunian di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara rawan gempa dan gunung meletus, karena terletak di kawasan Cincin Api Pasifik. Mempertimbangkan konstruksi tahan gempa merupakan keputusan tepat untuk mencegah kerusakan parah pada bangunan jika terjadi bencana alam ini.
Bangunan yang tidak didirikan sesuai standar keamanan gempa akan rusak parah bila terjadi bencana gempa. Selain kerugian secara material, kerusakan bangunan yang parah dapat memakan korban jiwa. Menerapkan konstruksi rumah tahan gempa dapat dilakukan dengan beberapa perencanaan dasar sebelum mambangun
Sebelum membahas lebih lanjut, rumah tahan gempa dapat diwujudkan dengan cepat dan efisien menggunakan bangunan modular. Jenis rumah container tersebut tahan gempa karena menggunakan material rangka baja ringan dan dinding sandwich panel yang fleksibel mengikuti pergerakan tanah, berbobot ringan dan minim guncangan. Tradecorp Indonesia adalah perusahan kontainer yang menyediakan bangunan modular dengan berbagai pilihan sesuai kebutuhan ruang.
Struktur Konstruksi Rumah Tahan Gempa
Sebuah bangunan yang dirancang untuk menahan gempa bumi dapat meresponnya dengan mengambil posisi defensif untuk menghindari keruntuhan dan menyesuaikan diri untuk mengurangi getaran seismik. Bangunan yang dibuat dan dievaluasi secara analitik untuk kombinasi beban, penggunaan material, dan lokasi massa struktural disebut sebagai konstruksi rumah tahan gempa.
Sifat fisik bangunan tahan gempa meliputi desain struktur tahan gempa, sistem tahan gempa, dan sistem tahan gempa dinamik. Untuk hasil terbaik saat membangun struktur tahan gempa, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia jasa bangunan yang berpengalaman.
Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Rumah dengan Tujuan dan Fungsinya
Bangunan Terbaik untuk Hunian Tahan Gempa
Poin Penting Konstruksi Rumah Tahan Gempa
Saat membangun konstruksi rumah tahan gempa sangat penting untuk mempertimbangkan beberapa hal dengan hati-hati. Tiga faktor pertama yang harus Anda fokuskan adalah pondasi, beton, dan beton bertulang.
1. Pondasi Konstruksi Rumah Tahan Gempa
Pondasi adalah komponen penting dari struktur bangunan. Terletak rendah, pondasi mendistribusikan beban ke tanah. Oleh karena itu, diperlukan persiapan tanah yang tepat untuk pemasangan pondasi.
Kedalaman minimum yang disarankan untuk membangun pondasi biasanya antara 60 dan 80 cm. Untuk menilai kedalaman atau jenis pondasi yang diperlukan, disarankan untuk melakukan uji sondir tanah di lokasi proyek. Setelah mendapatkan rasio yang tepat, ahli sipil/konstruksi akan menghitung kedalaman dan komponen penguat struktur bangunan.
Berikut adalah beberapa jenis pondasi bangunan, yaitu:
Pondasi Batu Kali
Salah satu jenis pondasi yang umum digunakan adalah batu kali dan dapat dibangun dengan mudah. Prosesnya melibatkan penumpukan batu kali di sisi bangunan dan menggabungkannya dengan semen.
Keuntungan menggunakan pondasi batu kali adalah biaya konstruksi yang lebih murah. Hal ini karena pengerjaan yang sederhana dan tidak membutuhkan banyak komponen. Jenis pondasi ini dikenal dengan kemampuannya sebagai konstruksi rumah tahan gempa dan banjir.
Tantangan pondasi batu kali yaitu sulit ditemukan, terutama di daerah dataran rendah yang terpencil. Jenis pondasi ini tidak cocok digunakan untuk membangun rumah bertingkat.
Pondasi Telapak
Jenis pondasi konstruksi rumah tahan gempa berikutnya yaitu pondasi rumah telapak yang memanfaatkan beton bertulang dengan dasar persegi empat atau persegi panjang. Pondasi ini ideal digunakan untuk membangun rumah bertingkat.
Kelebihan dari pondasi telapak yaitu proses yang cepat karena tidak perlu menggali tanah terlalu dalam. Namun, proses pembuatannya cukup rumit dan tidak banyak yang memahaminya.
Pondasi Plat Beton Lajur
Jenis pondasi ini menggunakan beton bertulang dalam konstruksinya, yang meningkatkan sifat-sifatnya. Lebar pelat beton strip biasanya berkisar antara 70 hingga 120 sentimeter. Karena ukurannya yang sebanding, pondasi lempengan beton strip kadang-kadang digunakan sebagai alternatif ketika pasokan batu untuk pondasi batu sumbing langka.
Keuntungan dari pondasi ini adalah tidak mahal dan membutuhkan lebih sedikit penggalian, karena hanya dibangun di tempat-tempat tertentu untuk membuat kolom. Pondasi ini cocok untuk konstruksi rumah tahan gempa karena memberikan kekuatan ekstra menahan guncangan yang disebabkan oleh gempa bumi atau angin kencang.
Salah satu kekurangannya adalah proses pembuatan yang memakan waktu, terutama pembuatan cetakan, bekisting, dan pengeringan. Selain itu, kebutuhan untuk membangun kembali struktur besi secara menyeluruh telah menambah tantangan yang terkait dengan masalah ini.
Sumur Pondasi
Pondasi sumur adalah jenis lain yang dibangun di lokasi dengan menggunakan batu belah dan beton. Ini melibatkan penggalian tanah hingga kedalaman delapan meter dan diameter 60 hingga 80 cm.
Pondasi ini digunakan dalam konstruksi bangunan bertingkat di atas tanah kavling yang diikat. Keuntungan dari pondasi yaitu tidak memerlukan alat berat, yang membantu mengurangi biaya.
Namun, ada beberapa kekurangan seperti pengelolaan kualitas pondasi dapat menjadi tantangan karena terkubur dan tidak cocok untuk tanah berlumpur.
Pondasi Bored Pile
Pondasi tiang bor dibuat dengan menuangkan beton bertulang ke dalam lubang bor. Jenis pondasi ini cocok untuk bangunan bertingkat dan biaya pembuatan tidak mahal, karena membutuhkan lebih sedikit beton daripada jenis lainnya.
Namun pondasi jenis ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan peralatan yang cukup banyak, seperti mesin bor misalnya. Selain itu, teknik konstruksi pondasi ini harus tepat, karena ketidakakuratan apapun dapat menyebabkan peningkatan porositas pondasi.
Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam adalah salah satu pondasi yang umum digunakan dan terlihat seperti cakar ayam. Bentuk beton bertulang terpasang kuat di tanah. Penggunaan jenis pondasi ini ideal untuk tanah lunak, seperti yang ditemukan di sawah tua atau rawa.
Jenis pondasi ini memiliki keunggulan konstruksi yang kokoh dan sangat baik untuk jenis tanah yang banyak kandungan air dan kelembutannya. Selain itu, tidak ada bukaan untuk masuknya air karena pondasi jenis ini terbuat dari beton yang kuat dan kokoh.
Kekurangan dari pondasi cakar ayam adalah tingginya biaya pembuatan. Hal ini dikarenakan rumitnya proses pembuatan dan peralatan.
Baca Juga: 3 Tipe Rumah Prefab Kekinian yang Anti Ribet dan Praktis
2. Beton
Beton adalah bagian yang umum digunakan dalam bangunan. Konstruksi rumah tahan gempa harus menggunakan beton yang dibuat dengan standar tertentu agar kokoh dibangun. Beton merupakan campuran antara semen portland dan hidrolis, pasir, kerikil, serta air.
Beton normal merupakan salah satu jenis yang paling umum digunakan. Material ini memiliki kelebihan yaitu kuat dengan tekanan yang tinggi, namun kuat tariknya rendah. Oleh karena itu, beton banyak digabungkan dengan baja tulangan agar menciptakan kuat tarik.
3. Beton Bertulang
Konstruksi rumah tahan gempa harus menggunakan beton bertulang. Gunakan alat vibrator ketika membuat beton bertulang untuk menghasilkan beton berkualitas. Konsep beton bertulang menggunakan elemen baja tulangan dan kawat baja.
Terdapat dua jenis baja tulangan yaitu polos dan ulir atau deform. Jenis baja tulangan polos digunakan sebagai tulangan geser, dan baja tulangan ulir sebagai tulangan memanjang.
Demikianlah informasi seputar pentingnya konstruksi bangunan yang tidak perlu imb dan rumah tahan gempa meliputi pemilihan pondasi yang tepat, beton serta beton bertulang. Butuh rumah prefab atau rumah kontainer Makassar untuk penuhi keperluan tempat tinggal yang nyaman dan praktis? Konsultasikan kebutuhan unit rumah pada Tradecorp Indonesia.
Baca Juga: Jual Kontainer Rumah: Opsi Tepat Punya Hunian Tapi Penghasilan Pas-Pasan
Bangunan Terbaik untuk Hunian Tahan Gempa
FAQ
Sebutkan Jenis Rumah Tahan Gempa?
Salah satu konstruksi rumah tahan gempa terdapat pada jenis rumah modular atau rumah prefab. Bangunan modular tergolong sebagai rumah tahan gempa karena memiliki struktur yang ringan. Rumah modular menggunakan bahan baja ringan dan dinding sandwich panel.
Seperti Apa Rumah yang Tahan Gempa?
Konstruksi rumah tahan gempa memiliki konsep struktur yang sederhana dan simetris. Umumnya tinggi bangunan tidak lebih dari empat kali lebar bangunan. Selain itu, berat bangunan dan volume cenderung ringan serta dibangun secara monolit.
Pondasi Apa yang Tahan Gempa?
Pondasi batu kali merupakan salah satu pondasi yang umum digunakan dalam konstruksi rumah tahan gempa. Batu kali ditaruh pada kedalaman kurang lebih 45 cm dari tanah.