Sektor konstruksi memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi, karena terkait erat dengan pertumbuhan industri di hampir semua negara. Namun, sektor konstruksi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, terutama karena banyaknya limbah konstruksi yang dihasilkan oleh kegiatan seperti renovasi, pembongkaran, dan operasi lainnya.
Limbah konstruksi menjadi hal salah satu bentuk sampah yang tergolong sulit untuk didaur ulang. Di masa saat ini, banyak proyek konstruksi yang mengutamakan sistem pembangunan dengan limbah yang minim. Selain menjaga lingkungan hidup, konsep ini memberikan kemudahan bagi para pekerja ketika proyek sudah memasuki tahap rampung.
Limbah yang minim dapat diwujudkan dengan memilih konstruksi modular. Modular merupakan bangunan yang dirancang dengan beberapa modul dan dirakit sesuai sistem prefabrikasi. Tujuan dari jenis konstruksi ini yaitu dapat menghadirkan bangunan dengan cepat, mudah, biaya terjangkau, serta minim limbah.
Pertimbangkan penggunaan bangunan modular sebagai solusi rumah, kantor proyek, tempat usaha, gudang, dll yang ramah lingkungan. Apakah bangunan semi permanen perlu imb? Tentu tidak, sehingga pengguna tidak perlu repot mengurus peraturan. Anda dapat membeli bangunan modular container dari perusahaan peti kemas. Dapatkan informasi produk modular container dan penawaran menarik dari Tradecorp Indonesia.
Daftar isi
Pengertian dan Jenis Limbah Konstruksi
Limbah konstruksi merujuk pada material sisa yang dihasilkan selama proses konstruksi, renovasi, pembongkaran, atau kegiatan lainnya. Berbagai jenis material limbah meliputi beton, batu bata, kayu, logam, kaca, dan plastik. Limbah konstruksi dapat menjadi masalah lingkungan karena bentuknya yang besar.
Memahami dampak dari sampah sangat penting untuk mendorong pengelolaan yang efektif. Selain itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai jenis limbah yang dihasilkan. Pemahaman ini akan mendukung proses daur ulang dan metode pembuangan yang tepat, yang mengarah pada praktik yang lebih berkelanjutan di industri konstruksi.
Baca Juga: Konstruksi Rumah Baja Ringan: Pengertian dan 6 Kelebihan!
Bangunan Terbaik untuk
3 Hal Pengelolaan Limbah Konstruksi
Pengelolaan limbah konstruksi menjadi hal yang penting untuk mencegah dampak buruk pada lingkungan. Ada beberapa proses pengelolaannya yang harus dipahami, yaitu:
1. Bentuk Bangunan
Bentuk atau desain bangunan berkaitan erat dengan bagimaan konstruksi itu dibuat. Desain bangunan yang ramah lingkungan berkaitan erat dengan proses konstruksi.
2. Proses Pembangunan Konstruksi
Guna mencegah limbah konstruksi dalam jumlah besar, menerapkan konstruksi yang ramah lingkungan sangat diperlukan. Proses konstruksi menjadi salah satu tahapan yang menghasilkan banyak limbah dari renovasi hingga pembongkaran. Pastikan proses pemilihan perencanaan sampai ke pengelolaan bangunan menimbulkan dampak yang positif bagi lingkungan.
3. Perilaku Pekerja di Lokasi Proyek
Selain dari faktor konstruksi, perilaku pekerja di di lokasi proyek juga menjadi penentu kehadiran limbah konstruksi. Dalam proses pembangunan yang ramah lingkungan, sangat penting memperhatikan sistem kerja para tukang di lokasi proyek selain perihal desain bangunan.
Misalnya, para pihak terkait dapat menerapkan sistem kerja dengan memperkirakan tingkat kebisingan dan polusi yang dapat ditimbulkan dari proyek bangunan. Selain itu, penggunaan alat berat di lokasi proyek dapat dibersihkan dengan menggunakan air hujan yang telah ditampung.
Baca Juga: Memahami 4 Permasalahan dalam Proyek Konstruksi yang Umum Terjadi
4 Cara Pengolahan Limbah Konstruksi
Berikut ada beberapa susunan pengolahan limbah konstruksi yaitu:
1. Pengurangan Limbah
Pengurangan limbah atau reduce adalah langkah terbaik yang efisien dalam mengurangi kotoran yang dihasilkan dari proyek konstruksi. Ada dua cara pengurangan limbah, yaitu dengan menghindari penggunaan elemen yang dapat menghasilkan limbah, seperti menggunakan setengah pelat dalam desain, meminimalkan over-ordering, dan memilih beton pracetak.
Selanjutnya melakukan minimisasi untuk mengurangi limbah yang dihasilkan selama konstruksi dengan menerapkan rencana pengelolaan limbah. Ini mungkin termasuk penjualan atau pengangkutan limbah ke lokasi pembuangan yang ditentukan.
2. Penggunaan Kembali
Menggunakan kembali material sisa adalah cara pengolahan limbah konstruksi yang dapat dilakukan. Untuk memudahkan penggunaan kembali, bahan bangunan harus disortir dan dipisahkan menurut kategorinya masing-masing.
Misalnya memilah kayu bekas. Menggunakan kembali bahan dapat secara signifikan mengurangi biaya pembelian baru untuk proyek saat ini atau masa depan.
3. Memproses Kembali Limbah Konstruksi
Daur ulang melibatkan proses penggunaan kembali puing-puing konstruksi untuk membuat bahan bangunan yang memiliki kualitas serupa dengan bahan baru. Contohnya adalah teknologi daur ulang beton.
4. Tempat Pembuangan Akhir
Sebagai pilihan terakhir dalam pengelolaan limbah konstruksi, penimbunan digunakan ketika tidak ada alternatif lain yang tersedia. Ini melibatkan membuang limbah konstruksi di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.
Baca Juga: 5 Keuntungan Penggunaan Light Steel Dalam Konstruksi
Bangunan Terbaik untuk
FAQ
Apa Perbedaan Limbah Industri Dengan Limbah Konstruksi?
Banyak pihak yang menanyakan tentang uraikan perbedaan limbah industri dengan limbah konstruksi. Limbah industri adalah hasil kotoran dari sektor pabrik. Sedangkan, limbah konstruksi merupakan kotoran yang dihasilkan dari aktivitas proyek konstruksi atau pembongkaran.
Apa Saja Yang Termasuk Limbah Industri?
Limbah industri mencakup plastik, kain, kertas, kabel, kantong, besi, komponen listrik, sisa semen, pasir, lumpur, dan beberapa material padatan lainnya.
Apa Saja 5 Jenis Limbah?
Ada beberapa jenis limbah yang diklasifikasikan berdasarkan wujudnya yaitu limbah cair, padat, gas, organik, anorganik, serta limbah berbahaya dan beracun. Setiap jenis limbah tersebut memiliki turunannya masing-masing.