Tangki penyimpanan asam sulfat harus bisa menghindarkan asam sulfat dari paparan langsung sinar matahari. Sebab paparan sinar matahari langsung memicu terjadinya pemanasan hingga pelepasan uap berbahaya dari asam sulfat.
Asam sulfat dengan rumus kimia H₂SO₄ memiliki ciri, yaitu kental, tak berwarna, dan tidak berbau. Material kimia ini masuk ke dalam golongan bahan korosif atau kelas 8 barang berbahaya berdasarkan The International Maritime Dangerous Goods Code atau IMDG code.
Sifat korosif dari asam sulfat dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata. Bahaya lainnya adalah asam sulfat bisa mengiritasi hidung dan tenggorokan sehingga mengakibatkan gangguan pernapasan apabila terhirup. Bahkan paparan yang parah dapat menyebabkan kematian.
Asam sulfat memiliki manfaat di industri kimia, manufaktur, pengolahan air, hingga baterai. Dalam industri kimia, material korosif dipakai untuk pembuatan pupuk, bahan peledak, asam lainnya, dan lem. Juga pemakaiannya untuk mengolah air limbah, menyuling minyak dan gas, serta sintesis kimia.
Sementara di industri manufaktur, penggunaan asam sulfat bertujuan untuk memurnikan minyak bumi, mengawetkan logam, meleburkan tembaga, serta produksi rayon dan film.
Daftar isi
Ketentuan Penyimpanan Asam Sulfat
Penyimpanan asam sulfat mensyaratkan tangki khusus yang terbuat dari material yang tahan korosi serta terjamin dari segi keamanan, stabilitas, dan usia penggunaan. Asam sulfat juga mesti disimpan di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung, panas, api, dan terpisah dari bahan yang tidak kompatibel.
Tangki penyimpanan asam sulfat harus mempunyai ventilasi yang berperan dalam mencegah penumpukan asap beracun. Keberadaan ventilasi ini berguna untuk mengeluarkan asap secara aman.
Temperatur penyimpanan mesti berada pada angka antara 0°C dan 40°C sehingga bisa menghindarkan siapa pun dari bahaya jika berada di lokasi. Beri label pada tangki dengan simbol dan tanda peringatan bahaya yang sesuai dengan aturan. Label wajib mencantumkan nama bahan kimia, konsentrasi, dan tanggal penyimpanan.
Periksa tangki secara teratur bertujuan untuk memastikan integritas strukturalnya dan mencegah kerusakan pada lingkungan sekitar. Lakukan pemeriksaan secara teratur demi terjaminnya keamanan.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Penyimpanan Asam Sulfat
Spesifikasi Tangki Penyimpanan Asam Sulfat
Terdapat spesifikasi yang mesti dipenuhi tangki penyimpanan asam sulfat untuk memenuhi syarat keamanan.
- Material. Tangki penyimpanan asam sulfat terbuat dari baja, plastik yang diperkuat fiberglass (FRP), atau polietilen.
- Ketahanan terhadap konsentrasi. Pastikan asam sulfat dengan konsentrasi 93-98% disimpan dalam tangki dengan ketebalan dinding 2.2 specific gravity.
- Dilengkapi penahan sekunder. Tangki dengan penahan sekunder yang terintegrasi di dalamnya dapat mencegah cairan tumpah atau bocor ke luar sistem secara tidak sengaja dan menghindari kontak langsung dengan orang atau air.
Baca Juga: Tangki Penyimpanan Etanol: Ketentuan & Jenisnya
Baca Juga: Tangki Penyimpanan Hidrogen Cair: Ketentuan dan Jenisnya
Baca Juga: Tangki Penyimpanan Gas Hidrogen: Jenis & Materialnya
Jenis Tangki Penyimpanan Asam Sulfat
Sifat korosif asam sulfat menjadi pertimbangan penting dalam memilih tangki penyimpanan. Ada beberapa material yang memiliki ketahanan terhadap korosi asam sulfat, seperti baja karbon, high-density polyethylene atau HDPE atau cross-linked polyethylene XLPE, dan fiberglass atau FRP.
1. Tangki Baja Karbon
Tangki baja karbon atau carbon steel direkomendasikan untuk penyimpanan asam sulfat dalam jumlah besar. Penggunaannya efektif untuk menyimpan larutan asam sulfat pekat dengan konsentrasi 93% atau lebih.
2. Tangki HDPE atau XLPE
Tangki HDPE ataupun XLPE juga menjadi tangki yang direkomendasikan untuk menyimpan asam sulfat. Tidak seperti tangki bermaterial logam, pemakaian tangki bisa meminimalkan produksi gas hidrogen dan besi sulfat sebagai aksi reaktif antara material tank dan asam sulfat.
Baca Juga: Tangki Penyimpanan BBM: Jenis-Jenis dan Kapasitas Volume
Baca Juga: Tangki Industri: Jenis-Jenis dan Kegunaannya
Baca Juga: LNG ISO Tank Container: Kegunaan dan Spesifikasinya
3. Tangki Fiberglass
Tangki fiberglass (FRP) bisa menjadi pilihan yang baik untuk menyimpan asam sulfat. Tangki dengan material ini punya ketahanan terhadap bahan kimia, ringan, dan memiliki masa pakai yang lama. Tangki fiberglass ideal untuk menyimpan asam sulfat yang memiliki konsentrasi 93-98%, 80%-92%, dan 80%.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Penyimpanan Asam Sulfat
Pengangkutan Asam Sulfat dengan Portable Tank
Manfaatkan ISO tank container untuk pengangkutan dan pengiriman asam sulfat melalui jalur darat dan laut. ISO tank container terdiri dari beberapa jenis yang menyesuaikan dengan muatan atau kargo yang diangkut.
Jenis ISO Tank | Kargo/Muatan |
ISO Tank T1 | Wine dan light liquid |
ISO Tank T4 | Non-hazardous edible oil dan non-edible oil |
ISO Tank T11 | Bahan kimia tak berbahaya (non-hazardous chemical) |
ISO Tank T14 | Hazardous chemicals dan cairan asam (HCl dan zinc chloride) |
ISO Tank T50 | LPG dan gas amonia |
ISO Tank T75 | Cryogenic liquid |
Dari banyak pilihan ISO tank container yang tersedia di pasaran, ISO Tank T14 bisa menjadi pilihan yang ideal untuk mengangkut dan mengirim asam sulfat. Sebagai informasi, berikut ini spesifikasi dari ISO Tank T14.
- Kapasitas: 25.000 liter
- Berat Kontainer + Kargo (M.G.W): 36.000 kg
- Berat Kontainer (Tare): 3.580 kg
- Berat Kargo (Net): 32.420 kg
Dapatkan informasi lebih lanjut dengan hubungi tim kami lewat pengisian formulir online yang tersedia di halaman KontainerIndonesia.co.id. Dapatkan penawaran harga menarik, baik untuk pembelian maupun sewa.