Transhipment adalah kegiatan logistik yang melibatkan pemindahan barang atau muatan dari satu kapal ke kapal lainnya di tengah laut. Kegiatan ini dilakukan di daerah khusus yang aman dari gangguan alam, seperti badai atau angin kencang.
Sebagai bagian dari kegiatan pengiriman barang dalam ekspor-impor, transhipment menjadi metode distribusi yang efisien, terutama untuk komoditas semisal batubara. Pelabuhan yang melayani transhipment menawarkan solusi yang lebih murah daripada kargo transit, menjadikannya pilihan yang menarik dalam rantai pasok global.
Bagaimana proses ini dilakukan dan apa saja manfaatnya? Ulasan ini akan membahas tentang transhipment, termasuk pengertian, manfaat, dan prosesnya dalam konteks logistik.
Apa Tujuan Transhipment dalam Pengiriman Barang?
Transhipment memiliki tujuan-tujuan yang penting dalam mendukung efisiensi dan efektivitas dalam rantai pasok global. Apa saja tujuan-tujuannya?
1. Mengoptimalkan Rantai Pasok Logistik
Transhipment memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan rantai pasok logistik dengan memungkinkan penggunaan kombinasi berbagai moda transportasi.
Misalnya, ketika barang harus dikirimkan melalui dua moda transportasi yang berbeda (darat dan laut), transhipment memfasilitasi perpindahan barang dari satu moda ke moda lainnya dengan lancar dan efisien.
Hal ini tidak hanya memaksimalkan penggunaan infrastruktur transportasi yang ada tetapi juga memastikan barang sampai ke tujuan akhir dengan tepat waktu.
2. Minimalkan Biaya Pengiriman
Tujuan transhipment lainnya adalah pengurangan biaya pengiriman. Meskipun transhipment mungkin memerlukan waktu lebih lama daripada pengiriman langsung, penggunaan kapal-kapal yang lebih kecil atau fasilitas transhipment di tengah laut memungkinkan untuk konsolidasi muatan dan penggunaan rute pengiriman yang lebih ekonomis.
Biaya total pengiriman dapat dikurangi secara signifikan, menjadikan transhipment pilihan yang ekonomis untuk perusahaan logistik dan pengirim barang.
3. Mengatasi Tantangan Kapal Besar
Tidak semua pelabuhan memiliki infrastruktur untuk menampung kapal-kapal besar. Ini sering menjadi hambatan dalam mengirimkan barang dengan kapal-kapal besar langsung ke pelabuhan tujuan akhir.
Melalui transhipment, barang dapat dipindahkan dari kapal besar ke kapal yang lebih kecil di pelabuhan transhipment, yang kemudian dapat dengan lebih efisien dan cepat mengirimkan barang ke pelabuhan tujuan akhir.
Hal ini tidak hanya mengoptimalkan penggunaan fasilitas pelabuhan tetapi juga meminimalkan waktu tunggu dan biaya tambahan yang terkait dengan kehadiran kapal besar di pelabuhan tertentu.
4. Pengiriman Barang yang Fleksibel
Transhipment memberikan fleksibilitas yang penting dalam pengaturan pengiriman barang. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan rute dan jadwal pengiriman sesuai dengan kebutuhan pasar dan perubahan kondisi operasional.
Dalam situasi darurat atau perubahan mendadak dalam permintaan pasar, kemampuan untuk menyesuaikan pengiriman menjadi kunci untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
Baca Juga: Jenis-Jenis Gudang Sesuai Barang yang Disimpan & Fungsinya
Baca Juga: Gudang Penyimpanan Barang dari Kontainer, Bagaimana Modelnya?
Baca Juga: Demurrage : Pahami Denda Saat Akan Ekspor-Impor Barang!
Open Top Container Terbaik untuk Transhipment
Alur Proses Transhipment
Proses transhipment melibatkan serangkaian langkah yang terstruktur untuk memindahkan barang atau muatan dari satu kapal ke kapal lainnya di pelabuhan transhipment. Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam proses transhipment:
1. Kedatangan Kargo
Proses dimulai ketika kargo tiba di pelabuhan muat awal. Saat tiba, kargo diperiksa untuk memastikan kesiapan transportasi.
2. Pemuatan Kargo ke Kapal Awal
Setelah diperiksa, kargo dimuat ke kapal awal untuk diangkut ke pelabuhan transhipment. Proses pemuatan ini memastikan kargo siap untuk perjalanan ke destinasi akhirnya.
3. Transportasi Kargo
Kapal awal membawa muatan ke pelabuhan transhipment, tempat muatan akan diturunkan untuk dipindahkan ke kapal berikutnya.
4. Bongkar Muat Kargo
Setibanya di pelabuhan transhipment, kargo diturunkan dari kapal awal dan ditahan di fasilitas transhipment. Langkah ini penting untuk mempersiapkan kargo sebelum dipindahkan ke kapal berikutnya.
5. Proses Bea Cukai dan Dokumentasi
Di pelabuhan transhipment, proses bea cukai dan verifikasi oleh otoritas dilakukan untuk memastikan kargo dan dokumen-dokumen terkait sesuai dengan persyaratan. Ini diperlukan sebelum kargo dapat dipindahkan ke kapal berikutnya.
6. Transfer Kargo
Kargo kemudian dipindahkan ke kapal berikutnya atau ke moda transportasi lainnya, seperti truk atau pesawat, tergantung pada rute dan jadwal pengiriman yang telah direncanakan.
7. Pemuatan Kapal Berikutnya
Kargo dimuat ke kapal berikutnya yang akan melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir. Proses pemuatan ini memastikan bahwa kargo siap untuk perjalanan lanjutan dengan aman dan efisien.
8. Pengiriman Kargo
Kapal berikutnya membawa kargo ke tujuan akhir, di mana barang akan dibongkar dan disampaikan kepada penerima. Langkah ini menandai akhir dari proses transhipment, dengan memastikan pengiriman barang yang tepat waktu dan sesuai dengan harapan.
Open Top Container Terbaik untuk Transhipment
Pilihan Kontainer sebagai Transportasi Pengiriman Efisien
Ada berbagai pilihan kontainer yang memfasilitasi pendistribusian kargo ke berbagai destinasi. Setiap jenis kontainer pengiriman memiliki fungsinya masing-masing.
Pertama-tama, penting untuk memahami karakteristik muatan yang akan diangkut, termasuk apakah muatan tersebut kering, memerlukan kontrol suhu khusus, berbentuk cairan atau gas, serta dimensi dan beratnya.
Setelah mengetahui ini, Anda dapat mengecek pilihan kontainer berikut beserta jenis barang yang dapat diangkut oleh masing-masing kontainer tersebut.