Cara ekspor tempe semakin dilirik oleh pelaku bisnis di sektor makanan. Tempe merupakan makanan asal Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai dan beberapa bahan lainnya. Kedelai menjadi salah satu hasil pertanian yang banyak dihasilkan di Indonesia.
Bahan pangan ini cukup populer di luar negeri dan mengandung vitamin, mineral, rendah kalori dan nutrisi yang tinggi. Tempe dapat dengan mudah rusak bila tidak disimpan dengan tepat.
Pengaturan suhu yang dingin menjadi salah satu kunci menjaga kualitas tempe. Paket pengiriman tempe harus menggunakan freezer atau es agar produk dapat bertahan lama. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor produk tempe yaitu Jepang, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Korea dan Taiwan.
Komoditas tempe memiliki turunannya seperti keripik tempe, coklat berbahan dasar tempe, kue kering, dll. Produk tersebut tentu memiliki masa kadaluarsa yang lebih lama. Tentukan produk tempe seperti apa yang akan Anda jual di pasar internasional.
Cara ekspor tempe yang tepat tentu harus menggunakan reefer container. Reefer container adalah jenis peti kemas yang didesain khusus dengan mesin pendingin dan pengaturan suhu. Unit ini dapat digunakan untuk menyimpan dan mengirim produk tempe sebagai barang ekspor dengan aman ke luar negeri.
Bagi Anda yang ingin membeli atau sewa kontainer, dapatkan informasi dan penawaran selengkapnya dari Tradecorp Indonesia. Tersedia opsi sewa container pendingin untuk penggunaan jangka pendek. Sesuaikan kebutuhan pengiriman barang Anda dengan jenis peti kemasnya.
7 Cara Ekspor Tempe ke Luar Negeri
Mengekspor tempe bisa menjadi pilihan terbaik jika Anda menjalankan bisnis tempe dan ingin memperluas pasar. Namun, sebelum memulai cara ekspor tempe, Anda perlu mengetahui dan memahami beberapa aspek berikut:
1. Kenali Persyaratan Ekspor Tempe
Cara ekspor tempe pertama yaitu memahami peraturan ekspor. Peraturan tersebut mencakup standar kualitas, pengemasan, pelabelan, dan dokumen terkait ekspor. Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Kementerian Perdagangan.
2. Mengidentifikasi Target Pasar Ekspor Tempe
Mengidentifikasi pasar ekspor yang memungkinkan untuk tempe adalah cara ekspor tempe selanjutnya. Riset pasar dilakukan untuk mengetahui keinginan konsumen dan persaingan yang ada. Pertimbangkan aturan dan kebijakan perdagangan yang berlaku di negara tujuan ekspor.
3. Tentukan Harga Jual yang Menguntungkan
Mengetahui pasar ekspor dapat membantu Anda memilih harga jual yang kompetitif dan akan menarik pelanggan. Harga mencakup margin keuntungan yang diharapkan, biaya pengiriman, dan biaya produksi. Selain itu, pastikan harga jual yang Anda tentukan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pasar.
4. Membangun Sistem Distribusi
Cara ekspor tempe berikutnya yaitu membangun jaringan distribusi yang luas dan efisien untuk memperluas pasar. Anda dapat mencari perwakilan atau importir untuk membantu Anda memasarkan barang Anda di negara-negara yang akan diekspor.
5. Gunakan Kemasan yang Menarik
Dalam bisnis ekspor, kemasan yang menarik dan sesuai dengan standar internasional sangatlah penting. Pastikan kemasan yang digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku di negara tujuan ekspor dan aman. Cara ekspor tempe dengan memperhatikan kemasan yang menarik dapat meningkatkan nilai jual barang dan daya tarik bagi konsumen.
6. Dapatkan Sertifikasi Halal
Cara ekspor tempe masuk dalam golongan makanan, maka dibutuhkan sertifikasi halal. Dapatkan sertifikasi halal untuk produk makanan Anda dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) sebelum memulai bisnis ekspor tempe.
7. Memastikan Ekspedisi Cepat dan Aman
Memastikan produk tempe dikirim dengan cepat dan aman ke tempat tujuan. Perhatikan pedoman pengiriman dari masing-masing negara agar dapat menghindari masalah atau keterlambatan pengiriman yang merugikan bisnis Anda.
Kontainer Pengiriman dan Ruang Pendingin Terbaik untuk Ekspor Tempe
Cara Mengemas Tempe Agar Aman Dikirim ke Luar Negeri
Selain memiliki container yang tepat, cara ekspor tempe juga harus memahami cari pengemasan yang tepat. Kunci untuk mengemas tempe dengan benar adalah untuk mencegah bakteri merusaknya. Guna memastikan tidak ada udara yang bocor di dalam atau di luar plastik tempe, disarankan untuk membungkus makanan dengan rapat menggunakan kemasan vakum.
Sebaliknya, tempe yang akan dikemas dalam vakum merupakan tempe yang belum terkena jamur ragi. Kemasan tempe itu sendiri biasanya memiliki sobekan kecil untuk memungkinkan udara bersirkulasi untuk kebutuhan mikroorganisme yang hidup dan bermanfaat.
Setelah sampai di tempat tujuan, lubang atau sobekan kecil dapat dibuat pada plastik pembungkus tempe. Kemudian, diamkan selama satu hari agar bakteri dan jamur yang menguntungkan dapat tumbuh sebelum dimasak. Disarankan untuk membuat sobekan kecil daripada celah saat melubangi atau merobek plastik.
Alasannya, lubang yang terbuka memungkinkan lebih banyak bakteri masuk dan menyebabkan tempe cepat basi. Gunakan tempe yang diproduksi secara higienis untuk memastikan masa simpan makanan yang lama.
Baca Juga: 7 Cara Ekspor Kelapa ke Luar Negeri, Ketahui Rahasianya!
Kontainer Pengiriman dan Ruang Pendingin Terbaik untuk Ekspor Tempe
FAQ
Apakah tempe bisa bertahan tanpa kulkas?
Tempe dapat bertahan pada suhu ruangan maksimal dua hari. Jika ditaruh didalam kulkas, tempe dapat bertahan lebih lama. Sedangkan, kondisi tempe yang disimpan dalam wadah tertutup dapat bertahan lama hingga 10 hari.
Apakah bisa ekspor tanpa pt?
Kegiatan ekspor mewajibkan eksportir maupun pelaku UMKM alias Usaha Mikro Kecil Menengah untuk memiliki badan usaha dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT).
Produk apa saja yang di ekspor Indonesia?
Indonesia memiliki beberapa komoditas unggulan yang diekspor ke berbagai negara, seperti udang, kopi, kelapa sawit, karet, dan kakao.