Konstruksi rumah 2 lantai harus direncanakan dengan tepat untuk menghasilkan bangunan yang berkualitas baik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti pemilihan pondasi, pemilihan kontur tanah, estimasi waktu pembangunan, hingga biaya yang dikeluarkan.
Pondasi menjadi salah satu aspek penting ketika membangun konstruksi rumah 2 lantai. Memilih pondasi yang tepat dapat mencegah keretakan dan bangunan amblas yang dapat mengancam penghuni.
Konstruksi rumah 2 lantai dengan cepat dan mudah dapat memanfaatkan unit modular. Konstruksi menggunakan struktur rangka baja ringan dan dinding sandwich panel yang kokoh dan kuat. Anda dapat menyusun atau menumpuk bangunan rumah bongkar pasang modular menjadi dua lantai untuk digunakan sesuai kebutuhan.
Bangunan modular container dapat dibeli dari perusahaan penyedia jasa kontainer, salah satunya Tradecorp Indonesia. Dapatkan informasi model rumah tingkat minimalis 2023 serta seputar produk modular kontainer dan penawaran menarik lainnya.
Daftar isi
Jenis Pondasi Konstruksi Rumah 2 Lantai
Ketika membangun konstruksi rumah 2 lantai, pemilihan pondasi yang tepat dapat membuat bangunan berdiri kokoh untuk jangka waktu yang lama. Berikut beberapa pondasi yang ideal digunakan untuk menopang bangunan bertingkat.
1. Pondasi Batu Kali
Bila lahan yang Anda pilih memiliki kontur tanah yang keras, pondasi batu kali menjadi pilihan yang tepat. Jenis pondasi ini memiliki desain trapesium yang tinggi dan lebarnya sama serta menyatu dengan sloof.
Membangun rumah berlantai dua di atas pondasi batu kali yang kokoh memastikan kekuatan dan daya tahan. Jenis pondasi ini telah menunjukkan ketangguhan dalam menopang bobot rumah yang cukup besar.
Namun, bisa juga digunakan untuk rumah satu lantai. Untuk rumah dua lantai, tipikal kedalaman pondasi batuan sungai menerus adalah 60 sampai 80 cm, dengan lebar tapak yang sesuai dengan tinggi.
2. Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam mendapatkan nama khususnya dari pipa beton yang terletak di dasar pondasi, mirip dengan cakar ayam yang mencengkeram, yang menancapkannya dengan kuat ke tanah. Metode ini banyak digunakan, terutama untuk konstruksi rumah 2 lantai, serta ideal untuk kondisi tanah yang lunak.
Konstruksi beton cakar ayam melibatkan peletakan lempengan batu dengan ketebalan sekitar 12 cm. Penataan ini membantu menjaga stabilitas bangunan dan mengantisipasi penurunan. Kedalaman struktur cakar ayam biasanya satu meter. Namun, penggalian pondasi dapat disesuaikan dengan komposisi tanah, dengan kedalaman maksimal 4 meter.
3. Pondasi Sumur
Jenis pondasi untuk konstruksi rumah 2 lantai selanjutnya yaitu pondasi sumuran yang merupakan peralihan pondasi dangkal dan penggunaan tiang. Pondasi sumur dipilih bila letak tanah dasar memiliki kedalaman tertentu.
Pondasi ini diproses dengan dicor di tempat dan memakai beton serta batu belah sebagai isiannya. Untuk mengaplikasikan pondasi ini, Anda perlu menggali lubang dengan diameter sekitar 80cm. Jika lokasi rumah Anda tidak memungkinkan penggunaan tiang, maka pondasi sumur dapat diterapkan.
4. Pondasi Tapak
Pondasi tapak merupakan salah satu pondasi yang umum digunakan. Pondasi ini menggunakan struktur beton bertulang yang dibentuk menyerupai telapak. Pijakan pondasi ini cocok untuk kondisi tanah lunak dan padat.
Kedalaman pondasi kurang lebih 3 meter sehingga cocok untuk pembangunan rumah berlantai dua dan tiga. Dalam kondisi tertentu, pondasi ini dapat dipadukan dengan pondasi batu kali. Kombinasi ini meningkatkan kekuatan secara keseluruhan, terutama saat membangun rumah berlantai dua.
Baca Juga: 6 Desain Rumah Kontainer Minimalis, Sederhana, dan Nyaman
Bangunan Terbaik untuk Rumah 2 Lantai
Tips Memilih Pondasi Konstruksi Rumah 2 Lantai
Rencana membangun rumah box container dua lantai haru dipersiapkan dengan matang. Beberapa hal dibawah ini menjadi perlu diperhatikan, yaitu:
1. Kenali Struktur Tanah dan Kepadatannya
Pastikan Anda sudah melihat kondisi tanah di lahan yang akan Anda gunakan. Bila tekstur tanah keras, Anda dapat menggunakan pondasi batu kali. Namun, jika kondisi tanah lunak maka lebih baik menggunakan pondasi cakar ayam.
2. Desain Arsitektur Rumah
Desain bangunan rumah berdampak langsung pada pemilihan bahan bangunan. Jika Anda memilih untuk membangun rumah menggunakan material berat, ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap bobot keseluruhan struktur. Akibatnya, menjadi keharusan untuk menggunakan jenis dan jumlah pondasi yang sesuai untuk mendukungnya secara memadai.
3. Memastikan Masa Waktu Penggunaan
Pondasi dengan perencanaan yang kokoh dan awet sehingga tidak mengalami keropos jadi pilihan tepat untuk penggunaan rumah jangka panjang. Namun, bila bangunan rumah hanya digunakan untuk sementara waktu, maka pondasi yang bagus akan menjadi hal yang boros.
Baca Juga: Konstruksi Rumah Baja Ringan: Pengertian dan 6 Kelebihan!
Tips Pondasi Rumah Tahan Gempa
Konstruksi rumah tahan gempa merupakan hal penting dalam membangun hunian masa kini. Terlebih lagi, Indonesia terletak di wilayah Cincin Api Pasifik yang meningkatkan potensi gempa bumi. Berikut terdapat beberapa tips membangun pondasi rumah yang tahan gempa, yaitu:
1. Memilih Tanah yang Keras untuk Membangun Pondasi
Jika jenis tanah yang Anda pilih untuk merencanakan konstruksi rumah 2 lantai terasa tidak terlalu keras dan stabil, maka dibutuhkan penguatan lapisan tanah. Hal ini bertujuan agar bangunan dapat berdiri kokoh dan kuat.
2. Menanam Pondasi Tahan Gempa dengan Kedalaman Tertentu
Salah satu pondasi rumah tahan gempa yaitu metode batu kali yang berbaur dengan sloof. Pondasi ini ideal digunakan baik untuk rumah satu lantai ataupun dua lantai. Konstruksi rumah 2 lantai yang kokoh dapat memadukan beberapa model pondasi seperti sumuran dan tapak di beberapa titik.
3. Model Pondasi Tahan Gempa Dibuat Menerus
Membangun rumah tahan gempa membutuhkan pembangunan pondasi yang terus menerus dan tidak terputus. Hal tersebut dirancang untuk menahan aktivitas seismik. Pastikan tidak berkompromi pada jumlah bahan pondasi demi penghematan biaya.
Bahan pondasi yang tidak mencukupi dapat mengurangi kekuatan dan daya tahan struktur rumah tahan gempa. Hal ini dapat menjadi bencana besar, berpotensi mengakibatkan tidak hanya retakan di dinding tetapi juga runtuhnya seluruh struktur bangunan.
4. Membentuk Balok Pengikat Pondasi
Jika sudah memilih pondasi yang tepat, tahap selanjutnya yaitu memastikan pembuatan sloof atau balok pengikat pondasi. Tujuan dari konstruksi ini yaitu agar beban bangunan dapat dialirkan secara merata ke seluruh pondasi dan semakin menguatkan pondasi utama.
5. Mengikat Pondasi, Kolom, dan Sloof
Terakhir dan tak kalah penting yaitu mengikat keseluruhan struktur menjadi satu, terutama pada bagian pembesian. Tujuan dari tahapan ini yaitu mendistribusikan getaran ketika terjadi gempa bumi ke seluruh struktur pondasi, sehingga bangunan tidak roboh.
Baca Juga: Limbah Konstruksi: Cek Info Cara Pengolahan dan Jenisnya
Bangunan Terbaik untuk Rumah 2 Lantai
FAQ
Berapa Kedalaman Pondasi Rumah 2 Tingkat?
Perencanaan pembangunan pondasi rumah dua lantai minimal harus digali hingga satu meter kedalaman tanah. Hal ini juga didasarkan pada beberapa faktor, misalnya jika letak bangunan Anda berada di daerah sungai, maka pondasi harus dibangun hingga bagian dalam untuk menghindari kikisan air.
Berapa Tinggi Minimal Rumah 2 Lantai?
Konstruksi rumah 2 lantai memiliki tinggi berkisar dari 3 hingga 3,75 meter dengan tinggi maksimal yaitu 5 meter.
Pondasi Sloof Gantung Apakah Kuat?
Penggunaan pondasi sloof gantung memiliki ukuran yang cukup besar. Ada beberapa keuntungan dengan menerapkan pondasi ini yaitu dapat menghemat waktu pembangunan dan jalur pipa kotor dapat diatur.