Cara Ekspor ikan asin ke luar negeri membuka potensi untuk meningkatkan pendapatan. Indonesia adalah negara maritim dimana 70 persen wilayahnya berupa laut. Tak heran jika proses nelayan cukup banyak dijalankan oleh masyarakat Indonesia.
Ikan asin adalah adalah ikan yang telah diawetkan melalui proses pengeringan dan pemrosesan dengan cara memberikan garam sebagai bahan pengawet alami. Tujuan dari pengawetan ini adalah untuk memperpanjang masa simpan ikan dan menjaga kualitasnya.
Proses pengawetan dengan garam ini telah digunakan sejak zaman dahulu dan merupakan salah satu metode yang populer untuk mengawetkan ikan. Ikan asin memiliki tekstur yang kering dan gurih karena kelembaban yang berkurang, serta konsentrasi rasa yang lebih tinggi karena kandungan garam yang masuk ke dalam daging ikan. Jenis ikan yang biasa diawetkan dengan cara ini meliputi berbagai macam, seperti ikan teri, ikan gabus, ikan tenggiri, ikan lemuru, dan lainnya.
Peluang ekspor ikan tidak hanya sebatas pada ikan asin, melainkan ekspor ikan hias, ikan laut, ikan tawar, dan masih banyak lagi. Penggunaan container yang tepat juga berpotensi menjaga kualitas barang ekspor lebih terjamin. Cek ragam pilihan container 40 feet dan jenis jenis peti kemas seperti container open top, bulker, flat rack, dll untuk keperluan pengiriman besar sekaligus. Berikut beberapa ulasan dibawah ini agar Anda dapat menerapkan kegiatan ekspor yang tepat.
Cara Ekspor ikan asin ke luar negeri harus dipahami dengan benar karena produk ini memiliki potensi yang baik. Berikut adalah beberapa langkahnya, yaitu:
Daftar isi
1. Persiapan
Cara ekspor ikan asin ke luar negeri yang pertama yaitu memastikan ikan asin yang akan diekspor berkualitas baik. Proses pengolahan harus dilakukan dengan tepat agar memiliki cita rasa yang enak dan tahan lama.
Selain persiapan produk, jangan lupa untuk menyediakan dokumen yang dibutuhkan untuk ekspor ikan asin. Beberapa dokumen yang diperlukan termasuk izin ekspor dari Kementerian Perdagangan dan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kontainer Pengiriman dan Ruang Pendingin Terbaik untuk Ekspor Ikan Asin
2. Proses Pemuatan
Selanjutnya cara ekspor ikan asin ke luar negeri yaitu dengan melakukan proses pemuatan. Pilih kemasan yang sesuai agar produk ikan asin dapat bertahan lama. Selain itu, kemasan harus bersih dan sesuai dengan standar kesehatan. Anda dapat menambahkan bahan pengawet untuk makanan guna mencegah ikan asin rusak selama proses pengiriman.
3. Pengangkutan Ikan Asin
Ikan asin yang sudah dikemas dengan baik akan siap dikirim untuk distribusikan. Ada dua jalur yang dapat digunakan baik pengiriman udara maupun laut. Namun, umumnya pengiriman laut menggunakan kontainer adalah cara ekspor ikan asin ke luar negeri yang paling banyak diterapkan. Hal ini dikarenakan biaya nya yang lebih terjangkau serta dapat mengangkut ikan asin dalam jumlah banyak.
Beberapa jenis kontainer ikan asin yang dapat Anda gunakan seperti reefer container. Unit peti kemas tersebut memiliki nama lain yaitu refrigerated container. Sesuai dengan namanya, container ini dilengkapi dengan mesin pendingin yang dapat menjaga suhu didalam ruangan. Ikan asin harus disimpan dengan suhu udara yang dingin untuk mencegah tumbuhnya bakteri.
Selain itu, pastikan untuk mempersiapkan dokumen pengiriman berupa faktur yang sesuai dengan muatan kargo. Lengkapi dokumen lain yang dibutuhkan dan diminta baik dari pihak maskapai atau pengiriman kapal laut.
4. Penerimaan Barang
Bila pengiriman sudah tiba sampai ketempat tujuan, cara ekspor ikan asin ke luar negeri selanjutnya yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap kondisi kargo. Pastikan dokumen pengiriman telah diberikan kepada pihak importir.
5. Strategi Pemasaran
Terapkan pemasaran yang tepat agar produk ikan asin Anda dapat dikenali oleh masyarakat luas sehingga penjualan meningkat. Cara ekspor ikan asin ke luar negeri ini dapat mencoba mencari buyer dari luar negeri dengan menjual produk Anda di toko online yang mudah dijangkau konsumen.
Baca Juga: Menilik Potensi Ekspor Garam di Indonesia Serta 7 Tipsnya
Negara Tujuan Ekspor Ikan Asin
Di antara negara-negara tujuan ekspor ikan asin asal Indonesia, Jepang menjadi yang terbesar dengan nilai mencapai US$25,32 juta dan volume mencapai 3,72 juta kg. Diikuti oleh China dengan nilai ekspor senilai US$24,73 juta dan volume sebanyak 1,3 juta kg. Data tersebut berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2021.
Indonesia juga berhasil mengekspor produk ikan asin ke beberapa negara lainnya dengan jumlah tak sedikit seperti Hong Kong, Korea Selatan, Rusia, Taiwan, Sri Lanka dan Belarusia. Dengan prestasi ekspor yang mengesankan ini, Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu produsen ikan asin terkemuka di dunia dan memperkuat perekonomian negara.
Baca Juga: Ekspor Ikan Nila Masih Besar, Pahami Cara dan Peluangnya!
Kontainer Pengiriman dan Ruang Pendingin Terbaik untuk Ekspor Ikan Asin
FAQ
Berapa Hari Proses Pembuatan Ikan Asin?
Proses pembuatan ikan asin membutuhkan waktu dua hingga tiga hari tergantung pada ukuran besar atau kecil ikan. Ikan yang memiliki ukuran kecil hingga sedang dapat diasinkan selama 12 sampai 24 jam.
Cara pembuatan ikan asin yaitu ikan ditumpuk bersama garam dalam sebuah wadah berupa keranjang, yang kemudian diberikan pemberat pada bagian tutupnya agar terisolasi dengan maksimal. Proses ini dapat disebut sebagai proses penggaraman yang dilakukan beberapa hari.
Bagaimana Cara Pemasaran Ikan Asin?
Cara ekspor ikan asin ke luar negeri dapat dipasarkan dengan memanfaatkan media sosial. Beberapa bentuk media sosial seperti Instagram, Facebook, Telegram, WhatsApp, dll. Selain itu, Anda dapat menjangkau pasar tradisional maupun modern seperti supermarket. Cari produsen makanan di negara tujuan untuk mempercepat proses distribusi ikan asin.
Apa Saja Hasil Laut Indonesia yang Dikirim Ke Luar Negeri?
Ada beberapa hasil laut asal Indonesia yang masuk dalam komoditas unggulan di luar negeri. Komoditas tersebut meliputi ikan tuna, udang, ikan tongkol, cakalang, cumi, kepiting, serta rumput laut.