Barang ekspor adalah barang yang secara legal memperoleh nomor pendaftaran agar dapat keluar dari dearah pabean di suatu negara ke daerah pabean di negara lain.
Beberapa barang yang diekspor dikenakan bea keluar, seperti kulit, kayu, biji kakao, kelapa sawit, crude palm oil (CPO) dan produk turunannya, dan produk olahan mineral logam.
Di Indonesia ekspor menjadi salah satu aktivitas yang mendukung perekonomian. Banyak barang yang berasal dari Indonesia memiliki nilai jual di pasar global. Walaupun begitu, ada pembagian mana barang-barang yang bisa diekspor dan mana barang-barang yang tidak bisa diekspor.
Pembatasan jenis-jenis ekspor dikelompokkan lagi berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2014.
- Barang Dilarang Ekspor adalah barang-barang yang tidak boleh diekspor.
- Barang Dibatasi Ekspor adalah barang-barang yang dibatasi eksportir, termasuk di dalamnya jenis dan/atau jumlah yang diekspor.
- Barang Bebas Ekspor adalah barang yang bukan kelompok barang dibatasi dan barang dilarang.
Dari banyaknya barang ekspor, beberapa barang tersebut di antaranya menjadi barang yang laku di luar negeri sekaligus menjadi produk unggulan Indonesia. Apa saja barang-barang ekspor tersebut?
Daftar isi
1. Udang sebagai Barang Ekspor Unggulan Indonesia
Udang adalah barang ekspor yang terhitung sebagai komoditas yang banyak peminatnya di luar negeri. Permintaan yang tinggi dari luar negeri itulah yang membuat udang menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.
Dari tahun 2020 hingga 2022, nilai ekspor udang Indonesia meningkat. Pada 2020, nilai ekspor udang Indonesia sekitar 1,6 miliar USD. Pada 2021, nilai ekspornya naik menjadi 2,2 milliar USD. Pada 2022, nilai ekspornya mencapai 2,16 miliar USD.
Biasanya udang Indonesia diekspor dalam kondisi segar, beku, ataupun kering. Pengirimannya menggunakan kontainer refrigerated atau reefer container. Negara-negara yang menjadi tujuan pengiriman, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan Tiongkok.
Baca Juga: Jenis Kontainer Ekspor: Detail Ukuran, Berat, dan CBM
Kontainer Pengiriman Terbaik untuk Ekspor Barang
2. Kopi
Barang ekspor andalan Indonesia berikutnya adalah kopi. Pasar kopi Indonesia di luar negeri sangat bagus. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai ekspor komoditas ini. Pada 2022, nilai ekspor kopi Indonesia mencapai 1,13 miliar USD. Lebih tinggi dibandingkan 2021 yang mencapai 842,52 juta USD.
Kopi dari Indonesia umumnya diangkut lalu diekspor dalam kondisi masih biji yang belum melalui proses roasting. Pengangkutan sekaligu pengiriman biji kopi ini menggunakan kontainer jenis General Purpose 20 feet ataupun 40 feet, tergantung kapasitas pengiriman.
Pengiriman komoditas ini menyasar negara-negara tujuan, seperti Brazil, Spanyol, Italia, Turki, Argentina, Amerika Serikat, Inggris, India, China, Thailand, Jepang, Vietnam, Pakistan, Malaysia, Hong Kong, Sri Lanka, Bangladesh, Mesir, dan Iran.
3. Minyak Kelapa Sawit
Permintaan luar negeri terhadap minyak kelapa sawit Indonesia juga terbilang tinggi. Nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia pada 2022 mencapai 29,62 miliar USD. Nilai ekspor ini naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,56%.
Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang masuk daftar produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Indonesia berada di antara Malaysia, Thailand, Nigeria, dan Kolombia dalam daftar negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
Produksi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia per tahunnya sekitar 55 juta ton yang mana hasil produksi ini diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dahulu. Sisanya barulah diekspor.
Pengiriman minyak kelapa sawit biasanya menggunakan kontainer jenis ISO Tank Container. Konstruksi dan rancangannya memang dibuat untuk pengangkutan likuid. Soal keamanan, rancangan ISO Tank Container menjamin keamanan muatan dari risiko-risiko eksternal.
Karena keterbatasan bujet, pengangkutan minyak kelapa sawit bisa menggunakan kontainer General Purpose yang didalamnya telah dilengkapi flexibag container. Namun, soal keamanan kargo, ISO Tank Container tetaplah lebih baik.
Baca Juga: 3 Jenis Container Kelapa Sawit Dukung Bisnis di Kalimantan
4. Kakao
Barang ekspor Indonesia yang menjadi komoditas andalan berikutnya adalah kakao. Hasil perkebunan yang berasal dari tanaman kakao ini tergolong sebagai komoditas yang permintaannya terbilang tinggi di luar negeri.
Indonesia masuk dalam daftar negera penghasil kakao terbesar setelah Pantai Gading dan Ghana. Nilai ekspor kakao Indonesia pada 2022 mencapai 1,26 miliar USD. Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 1,21 miliar USD.
Tercatat, negara-negara tujuan ekspor kakao Indonesia meliputi Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, India, China, Belanda, dan Australia.
Pengangkutan dan pengiriman biji kakao umumnya memakai kontainer General Purpose. Loading kargo ini menggunakan peralatan bulk loading yang mempercepat proses pemuatan biji kakao.
Baca Juga: 4 Cara Ekspor Hasil Pertanian: Pahami Langkah Mudah Berikut!
5. Karet dan turunannya
Sebagai produsen karet terbesar di dunia, komoditas karet Indonesia diminati di luar negeri. Nilai ekspor karet Indonesia pada 2022 mencapai 6,40 miliar USD. Sementara pada 2021, nilainya mencapai 7,10 miliar USD.
Daerah produksi karet di Indonesia terkonsentrasi di Sumatera dan Kalimantan. Hasil produksi ini diolah menjadi crumb rubber, ban, dan produk-produk karet lainnya.
Pengangkutan dan pengiriman karet ke luar negeri biasanya memakai kontainer Dry ukuran 20 feet ataupun 40 feet. Karet sendiri merupakan kargo kering yang penyimpanannya tak membutuhkan temperatur khusus.
Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor karet, yaitu Jepang, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Sri Lanka, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belgia, Italia, Belanda, Kanada, Arab Saudi, dan Mesir.
Baca Juga: 4 Cara Ekspor Karet di Indonesia & Peluang Bisnisnya
6. Alas Kaki
Alas kaki yang diproduksi di Indonesia ternayata menjadi barang ekspor yang laku di pasar luar negeri. Indonesia memang tercatat sebagai penghasil alas kaki terbesar di dunia.
Indonesia pada 2022 mengekspor alas kaki dengan nilai 7,74 miliar USD. Nilai tersebut lebih tinggi daripada tahun 2021 yang mencapai 6,16 miliar USD.
Dalam peringkat dunia, Indonesia masuk dalam lima teratas produsen alas kaki terbesar di dunia. Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor alas kaki, yaitu Amerika Serikat, Belgia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Meksiko, Spanyol, Kanada, Chili, Panama, Turki, Jepang, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Australia, China, dan Hong Kong.
Untuk mengirimnya ke negara tersebut, alas kaki diangkut dengan menggunakan kontainer General Purpose. Ukuran yang digunakan tergantung dari kapasitas angkutnya. Ukurannya tersedia dalam 20 feet dan 40 feet.
Baca Juga: 5 Perbedaan Ekspor dan Impor, Pengusaha Pemula Wajib Tahu!
7. Barang Elektronik
Industri elektronik Indonesia punya pertumbuhan yang baik. Banyak produsen elektronik di Indonesia yang produk-produknya populer di Indonesia, seperti Polytron, MITO, Maspion, Miyako, Cosmos, V8-Sound, dan Axioo.
Barang-barang elektronik dari Indonesia yang diekspor ke luar negeri memiliki nilai mencapai 9,4 miliar USD (Januari-Juli 2022). Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor, yaitu Jepang, Taiwan, Korea Selatan, China, Malaysia, Hong Kong, Australia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Belgia, Polandia, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, Prancis, dan Yunani.
Baca Juga: 7 Cara Ekspor Barang Ke Luar Negeri Anti Ribet untuk Pemula!
8. Komponen Kendaraan Bermotor
Komponen kendaraan bermotor termasuk barang ekspor primadona di Indonesia. Industri komponen kendaraan bermotor Indonesia sendiri punya pertumbuhan yang bagus.
Beberapa perusahaan berikut ini turut berkontribusi pada produksi komponen kendaraan bermotor, seperti PT Astra International, Tbk., PT Astra Otoparts, Tbk., PT Mitra Pinasthika Mustika, Tbk., PT Indomobil Sukses International Tbk., PT Gajah Tunggal, Tbk., PT Multistrada Ara Sarana, Tbk., PT Goodyear Indonesia, Tbk.
Tercatat, komponen-komponen kendaraan bermotor yang diekpor meliputi transmisi kendaraan, kopling dan bagiannya, suku cadang sepeda motor, roda aksesorisnya, stir, aksesoris kendaraan, rem, radiator, peredam kejutan, dan bemper.
Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor komponen kendaraan bermotor, yaitu Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, China, Malaysia, Vietnam, Australia, Hong Kong, Jepang, Singapura, Thailand, Sri Lanka, India, Pakistan, Filipina, Amerika Serikat, Kanada, Belgia, Turki, Afrika Selatan, Iran, dan Arab Saudi.
Baca Juga: Fungsi Depo Container dalam Ekspor-Impor
9. Furnitur
Furnitur Indonesia juga memiliki nilai ekspor yang bagus. Pada 2022, nilai ekspor furnitur sekitar 2,47 miliar USD. Pada 2021, nilainya sekitar 2,88 miliar USD. Pada 2020, nilainya sekitar 1,9 miliar USD.
Furnitur asal Indonesia memiliki nama di luar negeri. Furnitur-furnitur, seperti meja, kursi, lemari, dan tempat tidur disukai pasar di luar negeri. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor furnitur Indonesia, yaitu Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol, Jerman, Italia, Kanada, Denmark, Swedia, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, dan Afrika Selatan.
Baca Juga: 8 Jenis Benda Apa Saja Yang Bisa Masuk Peti Kemas
Kontainer Pengiriman Terbaik untuk Ekspor Barang
10. Tekstil dan Produknya
Tekstil Indonesia menjadi produk andalan yang nilai ekspornya terbilang tinggi. Pada 2021, nilai ekspor tekstil Indonesia mencapai 12,13 miliar USD.
Tak cuma dari sisi ekspor, industri tekstil Indonesia juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja dan penggerak roda ekonomi. Tekstil dari Indonesia diekspor ke Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol, Jerman, Italia, Kanada, Denmark, Swedia, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, dan Afrika Selatan.