Alat berat wheel loader adalah alat berat yang digunakan untuk proyek konstruksi, agrikultur, dan industri dengan kegunaan memindahkan tanah. Alat berat ini juga berguna untuk mengangkut puing, kerikil, kotoran, pasir, hingga batu.
Pada alat berat ini, terdapat bucket yang terpasang di bagian depan yang memiliki fungsi untuk menyendok, menahan, dan mengangkut material. Ada lengan yang berfungsi untuk melakukan pengangkatan dan penurunan bucket.
Wheel loader tergolong sebagai alat berat yang umum digunakan. Alat ini memiliki roda yang dirancang untuk memudahkan pergerakannya di bebagai medan, khususnya di medan berpermukaaan keras, rata, dan kokoh.
Sekilas wheel loader bekerja layaknya alat berat bulldozer, yaitu memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Untuk lebih jelasnya, cari tahu seputar wheel loader dari fungsi, jenis, dan cara angkutnya dalam ulasan berikut ini!
Fungsi Wheel Loader
Fungsi wheel loader yang utama adalah untuk memuat dan mengangkut material. Biasanya alat berat ini difungsikan untuk melakukan pengangkutan, seperti pasir, batu, dan puing-puing bongkaran.
Selain itu, beberapa fungsi wheel loader adalah sebagai berikut.
- Melakukan pengangkutan dan pemindahan material, seperti batu, pasir, tanah, atau bahan bangunan lainnya ke dalam truk atau kendaraan pengangkut lainnya.
- Melakukan pengangkutan material dari satu lokasi ke lokasi lain di area proyek.
- Melakukan penggusuran tanah dalam jarak pendek.
- Mengerjakan perataan gudukan ataupun timbunan tanah.
- Melakukan penutupan lubang ataupun galian tanah.
- Mengambil ataupun mempersiapkan material untuk pengerjaan konstruksi bangunan.
- Membersihkan area.
- Mengerjakan stripping pada bagian tanah.
Baca Juga: Articulated Dump Truck: Fungsi, Komponen, & Spesifikasinya
Baca Juga: Compactor: Fungsi, Keuntungan & 5 Jenisnya
Meskipun dapat melakukan penggalian, pemakaian wheel loader tidaklah efisien. Alat ini tidak dapat melakukan penggalian terlalu dalam di bawah permukaan rodanya, seperti yang bisa dilakukan backhoe atau excavator.
Fungsi wheel loader didukung mekanisme kerjanya yang meliputi:
- sistem hidraulik yang mengontrol naik turunnya boom;
- silinder hidrolik yang bekerja untuk mengangkat boom;
- silinder hidrolik yang terhubung ke rocker arm;
- keberadaan bucket yang di ujung boom;
- peran bell crank yang membuka dan menutup bucket;
- rotasi boom untuk mengangkat bucket;
- rotasi bucket.
Jenis Wheel Loader
Wheel loader dikenal dengan nama scoop loader atau bucket loader atau skip loader. Alat berat ini terdiri dari beberapa jenis.
1. Skid Steer Loader
Alat berat konstruksi kecil yang serbaguna dan sering digunakan untuk menggali. Bobot skid steer loader ringan dan mampu bermanuver dengan baik dengan lengan yang dapat difungsikan untuk berbagai tugas.
2. Backhoe Loader
Jenis wheel loader Ini bisa mengerjakan banyak tugas berbeda dan dapat dipadukan dengan berbagai lampiran untuk memperluas jangkauan aplikasinya.
Baca Juga: Boom Lift: Fungsi, Jenis, dan Bedanya dengan Manlift
Baca Juga: Backhoe Loader: Fungsi, Komponen, dan Cara Angkutnya
3. Compact Track Loader
Jenis wheel loader ini menawarkan kecepatan dan keserbagunaan wheel loader. Compact track loader digunakan dalam proyek konstruksi.
4. Swingloader
Jenis alat berat wheel loader ini memungkinkan rotasi kiri-kanan hingga 180 derajat atau lebih. Swingloader paling sering digunakan untuk menempatkan rel kereta api.
5. Woodchip Wheel Loader Bucket
Jenis alat berat wheel loader yang bisa dipakai dalam industri serpihan kayu untuk mengumpulkan dan menempatkan tumpukan serpihan kayu untuk digunakan.
Cara Angkut Wheel Loader dengan Flat Rack Container
Pengangkutan wheel loader membutuhkan flat rack container, truk container, dan crane. Caranya dimulai dengan menyiapkan flat rack container di atas truk container, diikuti dengan penggunaan crane untuk mengangkat wheel loader, dan menempatkannya di atas flat rack.
Flat rack atau platform container dirancang khusus agar memungkinkan alat ini untuk menopang beban berat, memudahkan perpindahan alat berat dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Flat rack container hadir dalam dua ukuran, yaitu 20 feet dan 40 feet. Dimensi flat rack container 20 feet adalah 6,058 x 2,438 x 2,591 meter, sedangkan dimensi flat rack container 40 feet adalah 12,192 x 2,438 x 2,591 meter.
Beban yang dapat ditahan oleh flat rack container 20 feet mencapai 31.200 kg, sementara flat rack container 40 feet dapat menahan beban hingga 45.100 kg. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi tim kami melalui formulir online di KontainerIndonesia.co.id.