Cairan korosif perlu mendapat perhatian serius, baik dari sisi penyimpanan maupun pendistribusiannya. Cairan korosif bisa sangat berbahaya. Sekali saja terkena kulit atau mata, efeknya bisa terasa dengan cepat dan itu bukan sesuatu yang ingin kita alami.
Selain itu, bahan kimia korosif ini dapat menyebabkan karat pada logam dan merusak material lainnya, bahkan berpotensi mengakibatkan kerusakan permanen pada jaringan tubuh.
Dalam berbagai industri, cairan korosif digunakan dalam pengolahan kimia dan produksi pupuk. Menyimpan cairan ini dengan cara yang aman telah menjadi suatu keharusan untuk menghindari kecelakaan dan memastikan keselamatan.
Artikel ini menjelaskan tujuh jenis cairan korosif dan tangki penyimpanan yang tepat, serta memberikan wawasan tentang cara menjaga keamanan saat mengelolanya.
Daftar isi
1. Asam Klorida (HCl)
Asam klorida (HCl) adalah cairan korosif yang umum digunakan dalam industri untuk pembersihan logam, elektroplating, dan produksi kimia. Pada suhu kamar, hidrogen klorida (gas HCl) tidak berwarna atau sedikit kekuningan dengan bau menyengat yang kuat dan mengiritasi. Ketika terkena air, gas ini berubah menjadi asam klorida yang sangat korosif terhadap logam dan jaringan tubuh.
HCl dapat terbentuk dari pembakaran plastik dan dilepaskan dari aktivitas vulkanik. Karena sifatnya yang sangat korosif, asam ini berbahaya bagi kulit, mata, dan saluran pernapasan, serta dapat merusak bahan bangunan dan logam.
Untuk menyimpan asam klorida dengan aman, tangki yang digunakan biasanya terbuat dari bahan nonlogam, seperti polietilen, polipropilena, atau fiberglass berlapis. Bahan ini tahan terhadap korosi dan mencegah kebocoran. Tangki juga harus memiliki ventilasi yang baik untuk menghindari akumulasi gas berbahaya.
Tangki penyimpanan HCl harus diberi label jelas dan dijauhkan dari bahan yang bisa bereaksi dengannya. Penanganan cairan ini harus dilakukan dengan peralatan pelindung untuk mencegah kontak langsung.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Pengangkutan Cairan Korosif
2. Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat (H₂SO₄) adalah cairan korosif yang sering digunakan untuk pembuatan pupuk, pemurnian minyak, dan pengolahan logam. Asam ini terdiri dari atom sulfur yang terikat pada dua gugus okso (O) dan dua gugus hidroksi (OH). Ketika dilarutkan dalam air, asam sulfat melepaskan panas yang besar sehingga perlu penanganan hati-hati.
Asam sulfat sangat korosif terhadap logam dan jaringan tubuh sehingga dapat menyebabkan luka bakar parah. Uapnya bisa merusak saluran pernapasan jika terhirup. Dalam bentuk asam sulfat bekas, cairan ini berubah menjadi hitam, tetapi tetap korosif dan berbahaya.
Tangki penyimpanan asam sulfat harus terbuat dari bahan tahan korosi, seperti polietilen densitas tinggi (HDPE) atau baja tahan karat yang dilapisi. Tangki harus mampu menahan sifat asam dan panas yang dihasilkan.
Asam sulfat harus disimpan di area berventilasi baik dan dijauhkan dari bahan reaktif. Label peringatan dan penggunaan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan pelindung mata, sangat penting untuk mencegah cedera.
Baca Juga: Bahan Korosif: Contoh dan Kontainer untuk Pengangkutannya
Baca Juga: Bahan Kimia Oksidator, Kenali Sifat, Penggunaan & Contohnya
3. Asam Nitrat (H(NO3)2)
Asam nitrat (HNO₃) adalah cairan korosif yang berwarna kuning pucat hingga cokelat kemerahan. Cairan ini mengeluarkan uap berwarna cokelat dan memiliki bau menyengat. Asam nitrat sangat berbahaya jika terhirup dan dapat merusak logam serta jaringan tubuh.
Asam nitrat disimbolkan dengan rumus kimia HNO₃. Dalam struktur molekulnya, atom nitrogen terikat pada satu kelompok hidroksi dan dua atom oksigen. Senyawa ini berfungsi sebagai pelarut dan reagen dalam berbagai reaksi kimia. Asam nitrat juga merupakan asam konjugasi dari nitrat.
Asam nitrat digunakan untuk:
- Membuat pupuk nitrogen.
- Produksi bahan peledak, seperti TNT.
- Pengolahan logam, termasuk pelapisan dan penghilangan karat.
Asam nitrat harus disimpan dalam tangki yang tahan korosi, seperti polietilen atau baja tahan karat. Pastikan tangki memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah penumpukan uap berbahaya.
Simpan asam nitrat di tempat yang aman, jauh dari bahan yang mudah terbakar. Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan masker, saat menangani asam ini.
Pastikan label peringatan jelas dan ikuti peraturan untuk pengelolaan dan pembuangan bahan kimia ini agar tidak mencemari lingkungan.
4. Formalin
Formalin adalah larutan tidak berwarna yang mengandung sekitar 37% formaldehid dalam air dengan bau yang sangat menyengat. Biasanya, formalin juga ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet. Cairan ini dikenal luas sebagai desinfektan dan sering digunakan dalam berbagai industri.
Formalin bersifat korosif dan dapat mengiritasi kulit, mata, serta saluran pernapasan. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Jika terhirup, formalin sangat toksik dan bisa menyebabkan keracunan.
Dalam dunia industri, formalin memiliki banyak kegunaan. Cairan korosif ini digunakan untuk mengawetkan jaringan dalam bidang kedokteran dan sering digunakan dalam produksi papan partikel.
Selain itu, formalin dipakai sebagai desinfektan untuk membunuh kuman dan virus di rumah sakit serta laboratorium. Cairan ini juga berfungsi sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik dan pestisida.
Formalin harus disimpan dalam wadah tahan korosi, seperti kaca atau plastik khusus, yang harus tertutup rapat. Wadah ini perlu disimpan di tempat yang sejuk dan berventilasi baik.
Penting untuk menyimpan formalin jauh dari sumber api dan tidak lupa untuk menggunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan masker, saat menangani cairan ini. Selalu ikuti prosedur keselamatan yang berlaku untuk mencegah risiko kecelakaan.
Baca Juga: Apa Itu Dangerous Goods? 9 Klasifikasi & Cara Membawanya!
Baca Juga: Padatan Mudah Terbakar: Contoh & Kontainer Pengangkutannya
5. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai soda kaustik atau lye, adalah zat tidak berbau yang dapat menyerap kelembapan dari udara. Ketika dilarutkan dalam air, NaOH menghasilkan larutan yang tidak berwarna dan lebih berat daripada air.
Natrium hidroksida sangat korosif. Itu berarti zat ini bisa merusak logam dan jaringan tubuh. Kontak dengan larutan ini dapat menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan mata. Jika terhirup atau tertelan, natrium hidroksida dapat berbahaya bagi kesehatan.
Zat ini digunakan dalam berbagai industri, termasuk pembuatan sabun, kertas, dan bahan kimia lainnya. Natrium hidroksida juga digunakan untuk membersihkan saluran pembuangan dan dalam pemrosesan minyak. Selain itu, zat ini sering digunakan dalam mencuci, memutihkan kain, dan membersihkan logam.
Karena sifatnya yang berbahaya, sangat penting untuk menggunakan alat pelindung saat bekerja dengan natrium hidroksida. Senyawa ini harus disimpan di tempat yang kering dan jauh dari bahan lain yang dapat bereaksi.
6. Asam asetat (CH3(COOH)2)
Asam asetat, atau asam etanoat, adalah senyawa organik dengan rumus kimia CH₃COOH. Senyawa ini adalah asam karboksilat yang memiliki grup metil dan grup karboksil. Dalam kehidupan sehari-hari, asam asetat terdapat dalam cuka yang mengandung 5% hingga 20% asam ini.
Asam asetat tidak diencerkan disebut asam asetat glacial. Saat suhu di bawah 16,6°C, zat korosif ini dapat membentuk kristal yang tampak seperti es. Asam asetat banyak digunakan sebagai pelarut dalam industri dan di laboratorium, serta dalam produksi plastik dan pewarna.
Walau berguna, asam asetat bisa sangat korosif. Kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan menggunakan alat pelindung saat mengolah bahan ini.
Baca Juga: Contoh Bahan Beracun dan Berbahaya serta Jenis Kontainernya
7. Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH₃ yang dihasilkan secara alami dan oleh aktivitas manusia. Senyawa ini menjadi sumber nitrogen yang penting untuk tanaman dan hewan. Amonia dikenal karena bau tajamnya dan sering digunakan dalam produk pembersih rumah tangga dan industri.
Amonia bisa ditemukan dalam bentuk gas yang tidak berwarna atau cair. Cairan amonia dapat menyebabkan luka beku jika bersentuhan langsung dengan kulit.
Meskipun amonia tidak mudah terbakar, zat ini dapat terbakar dalam kondisi tertentu, terutama jika ada bahan mudah terbakar lain di sekitarnya. Uap amonia lebih ringan dari udara, tetapi saat bocor, zat ini bisa tetap dekat dengan tanah. Paparan jangka panjang atau singkat terhadap konsentrasi tinggi dapat berbahaya bagi kesehatan.
Amonia digunakan sebagai pupuk, pendingin, dan dalam pembuatan bahan kimia lainnya. Karena sifatnya yang korosif, penting untuk menangani amonia dengan hati-hati, menggunakan pelindung diri dan ventilasi yang baik saat bekerja dengannya.
Kontainer ISO Tank Terbaik untuk Pengangkutan Cairan Korosif
ISO Tank sebagai Tangki Penyimpanan Cairan Korosif
ISO tank container dapat menjadi pilihan yang dapat diandalkan sebagai tangki penyimpanan dan pengangkut cairan korosif secara aman. Bahan korosif termasuk dalam kategori barang berbahaya yang memerlukan perhatian ekstra saat penyimpanan dan transportasi.
Dengan menggunakan ISO tank, Anda tidak hanya memenuhi standar keselamatan, tetapi juga melindungi manusia, makhluk hidup lainnya, dan lingkungan.
Dirancang khusus dengan material tahan korosi, ISO tank menawarkan fitur keamanan yang canggih, seperti lantai bunded, katup drainase, ventilasi, dan pintu yang tersegel. Fitur-fitur ini mencegah kebocoran dan memastikan proses pengiriman berjalan lancar.
Tradecorp hadir sebagai penyedia ISO tank container yang dapat Anda andalkan sebagai mitra terbaik. Kami menawarkan berbagai jenis ISO tank sesuai jenis muatan yang ingin Anda angkut dan kirim.
Misalnya saja, ISO Tank T14 cocok untuk mengangkut bahan kimia berbahaya dan cairan asam seperti asam klorida (HCl). ISO Tank T50 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk pengangkutan LPG dan amonia. Untuk cairan kriogenik, Anda dapat menggunakan ISO Tank T75.
Dengan ukuran yang bervariasi, mulai dari 20 hingga 40 feet, ISO tank Tradecorp fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan penyimpanan Anda. Keuntungan menggunakan ISO tank tidak hanya pada keamanan tinggi, tetapi juga efisiensi transportasi yang dapat membantu mengurangi limbah dan kebocoran.
Memilih ISO tank dari Tradecorp untuk penyimpanan cairan korosif adalah langkah cerdas untuk memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan. Kami berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi bisnis Anda