Cara ekspor ikan tuna ke Jepang semakin populer karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ikan tuna terbesar di dunia. Beberapa wilayah di Indonesia seperti Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Maluku menjadi penghasil Tuna terbesar. Jumlah produksi tuna dalam negeri yang besar sejalan dengan nilai ekspor hingga ratusan juta dolar Amerika Serikat.
Tuna merupakan jenis ikan laut pelagik yang tergolong dalam tribus Thunnini, serta terdapat beberapa spesies dari kelompok scombridae dan genus thunnus. Ikan ini menawarkan sejumlah manfaat kesehatan seperti kandungan asam lemak omega-3. Mengkonsumsi ikan ini dapat mencegah anemia, tingkatkan kesehatan jantung, serta mengontrol gula darah.
Selain rasa yang nikmat, manfaat baik untuk kesehatan menjadi salah satu hal yang mendorong orang untuk mengkonsumsi ikan ini. Tak heran bila permintaan pasar akan ikan tuna terus meningkat. Nelayan dan pengusaha ikan harus memahami cara ekspor ikan Tuna ke Jepang dan berbagai negara dengan jumlah konsumsi terbanyak.
Baca Juga: Ekspor Ikan Gurame: Potensi Cuan Di Pasar Internasional
Cara ekspor ikan tuna ke Jepang memerlukan perencanaan dan pemenuhan persyaratan yang ketat. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda pahami, yaitu:
Daftar isi
1. Kualitas dan Sertifikasi
Pastikan bahwa ikan tuna yang akan diekspor memiliki kualitas yang tinggi dan memenuhi standar internasional. Jepang memiliki standar ketat dalam hal keamanan pangan dan kualitas ikan. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan sertifikasi dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) atau lembaga terkait lainnya untuk memastikan ikan tuna bebas dari penyakit dan memenuhi persyaratan sanitasi.
Kontainer Pengiriman dan Ruang Pendingin Terbaik untuk Ekspor Ikan Tuna
2. Perizinan Ekspor
Pastikan Anda telah mengantongi perizinan ekspor dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia. Cara ekspor ikan tuna ke Jepang yaitu memahami prosedur perizinan di negeri sakura tersebut.
3. Melakukan Inspeksi dan Karantina Barang
Sebelum ikan tuna diekspor, pastikan melalui proses karantina dan inspeksi oleh otoritas yang berwenang di Indonesia. Proses ini memastikan ikan tuna bebas dari penyakit yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat di Jepang.
4. Berikan Label Berisi Data
Cara ekspor ikan tuna ke Jepang selanjutnya yaitu memastikan produk dikemas dengan baik dan sesuai dengan standar internasional. Label produk dengan jelas dan lengkap, termasuk informasi tentang jenis ikan, berat bersih dan berat bruto, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, dan negara asal ikan tuna.
5. Pengiriman Ikan Tuna
Pilih metode pengangkutan yang sesuai untuk ikan tuna. Pastikan memenuhi persyaratan khusus mengenai temperatur dan kebersihan selama pengiriman untuk menjaga kualitas ikan tuna.
Pengiriman ikan tuna menggunakan refrigerated container dapat menjaga cargo tetap segar sampai ke tempat tujuan.
Container reefer dapat mencegah bakteri tumbuh pada produk ikan tuna segar yang akan dikirim. Unit peti kemas berpendingin tersebut dilengkapi dengan mesin pendingin yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Percayakan kebutuhan kontainer Anda pada penyedia terpercaya.
6. Pengetahuan Budaya dan Pasar Jepang
Memahami budaya dan selera pasar adalah cara ekspor ikan tuna ke Jepang yang berpotensi berhasil. Pastikan produk ikan tuna yang diekspor sesuai dengan preferensi dan standar kuliner yang ada di Jepang. Jika memungkinkan, kerjasama dengan mitra lokal di Jepang dapat membantu memahami pasar dengan lebih baik.
Pastikan ikan tuna ditangani dengan hati-hati selama proses ekspor dan penyimpanan di Jepang. Penting untuk bekerja sama dengan pihak yang berpengalaman dalam perdagangan internasional dan mematuhi regulasi yang berlaku agar ekspor berjalan lancar dan sukses.
Baca Juga: Menilik Potensi Ekspor Garam di Indonesia Serta 7 Tipsnya
Negara Tujuan Ekspor Ikan Tuna
Setelah memahami secara umum perihal cara ekspor ikan tuna ke Jepang, berikut informasi seputar negara tujuan ekspor. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan prestasi membanggakan bagi Indonesia dalam ekspor ikan tuna sirip kuning selama periode Januari hingga Juli 2021.
Dalam waktu tersebut, Indonesia telah berhasil mengekspor sebanyak 1,2 juta ton ikan tuna sirip kuning dengan total nilai ekspor mencapai USD 4,8 juta. Prestasi ini menandai kemajuan pesat dalam industri perikanan dan menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam pasar internasional ikan tuna.
Jepang menjadi pasar utama yang mendominasi dengan kontribusi mencapai 95,09% dari total volume ekspor. Jepang memiliki kecintaan yang tinggi terhadap ikan tuna sirip kuning sebagai salah satu bahan baku untuk berbagai hidangan seperti sushi dan sashimi. Permintaan yang tinggi dari Jepang memberikan kesempatan bagi eksportir Indonesia untuk terus mengembangkan kemitraan bisnis dan meningkatkan volume ekspor.
Selain Jepang, Amerika Serikat juga menjadi pasar yang menjanjikan dengan kontribusi sebesar 1,85%. Vietnam, Australia, dan Singapura juga menyumbang sejumlah kecil dalam pasar ekspor ikan tuna sirip kuning Indonesia, masing-masing 1,55%, 0,47%, dan 0,44%. Meskipun kontribusi mereka lebih kecil dibandingkan dengan Jepang dan Amerika Serikat, kehadiran mereka di pasar internasional tetap menjadi peluang yang perlu dijaga dan diperkuat.
Peningkatan ekspor ikan tuna sirip kuning ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri perikanan. Dengan kekayaan sumber daya laut yang melimpah, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan ekspor produk perikanan berkualitas tinggi ke pasar-pasar internasional yang beragam.
Baca Juga: Ekspor Ikan Lele ke Luar Negeri, Pelajari Potensi Cuan Berikut!
Kontainer Pengiriman dan Ruang Pendingin Terbaik untuk Ekspor Ikan Tuna
FAQ
Ikan Apa Saja yang Bisa Di Ekspor?
Ada beragam jenis ikan asal Indonesia yang diekspor seperti tuna, kerapu, kakap, tenggiri, tilapia, kepiting rajungan, rumput laut, teripang, lobster, kepiting, dll.
Barang Apa Saja yang Di Ekspor Indonesia Ke Jepang?
Beberapa komoditas asal Indonesia yang di ekspor ke Jepang meliputi ikan segar, ikan hias, lobster mutiara, serta rumput laut. Produk perikanan tersebut memberikan potensi yang baik untuk ekspor udang dan jenis ikan lainnya.
Apakah Ikan Asin Bisa Di Ekspor?
Indonesia menjadi negara yang kaya akan hasil lautnya, sehingga tak heran jika ekspor perikanan cukup unggul. Beberapa tangkapan tersebut sengaja diawetkan menjadi ikan asin. Produk ekspor ikan asin tersebut mulai didistribusikan ke negara lain untuk dijual sebagai bahan makanan. Pada tahun 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor ikan asin Indonesia menyentuh angka US$105,96 juta.