Pemilihan material yang tepat adalah kunci untuk menciptakan bangunan yang kokoh, efisien, dan sesuai kebutuhan. Dua material yang sering dibandingkan untuk berbagai proyek konstruksi adalah cold formed steel vs structural steel. Meskipun keduanya berbahan dasar baja, perbedaan dalam proses pembuatan, kekuatan, dan aplikasi menjadikan keduanya unik dengan keunggulan masing-masing.
Daftar isi
Arti Cold Formed Steel
Cold Formed Steel adalah baja yang dibentuk melalui proses pengerjaan dingin tanpa pemanasan. Baja ini dihasilkan dengan cara menekan atau melipat lembaran baja tipis pada suhu kamar untuk mendapatkan bentuk tertentu, seperti profil C, Z, atau U. Proses ini menghasilkan baja yang lebih ringan dengan kekuatan tarik yang baik, sehingga cocok untuk aplikasi konstruksi ringan, seperti framing dinding, atap, partisi, dan bangunan modular. Baja canai dingin ini banyak digunakan dalam konstruksi bangunan residensial dan komersial karena mudah dibentuk, ringan, dan cepat dipasang.
Konstruksi Bangunan Terbaik untuk
Arti Structural Steel
Structural Steel adalah baja yang dibentuk melalui proses pengerjaan panas atau hot-rolling, di mana baja dipanaskan hingga mencapai suhu tinggi dan kemudian dicetak menjadi bentuk yang lebih tebal dan kuat, seperti balok I, H, atau pelat struktural lainnya. Structural steel memiliki kemampuan menahan beban yang jauh lebih besar dan sangat cocok untuk aplikasi konstruksi berat, seperti bangunan bertingkat tinggi atau jembatan. Material ini sering digunakan dalam struktur utama bangunan karena kekuatannya yang tinggi, ketahanan terhadap beban berat, serta kemampuannya untuk menahan berbagai gaya eksternal.
Baca Juga: Steel Workshop Buildings: Apa Saja Keuntungan-Keuntungannya?
6 Perbedaan Cold Formed Steel vs Structural Steel
Perbedaan utama antara cold formed steel vs structural steel dapat dilihat dari proses produksinya, sifat kekuatan, aplikasi, serta biaya dan berat secara keseluruhan. Berikut beberapa perbedaannya bila dilihat dari berbagai aspek, yaitu:
1. Proses Produksi
Perbedaan cold formed steel vs structural steel yang pertama dapat dilihat dari proses produksinya. Cold formed steel alias baja Canai Dingin diproduksi dengan membengkokkan, menggulung, atau menekan lembaran baja tipis. Proses ini meningkatkan kekuatan tariknya tanpa pemanasan tambahan yang menjadikannya pilihan yang lebih ringan.
Sedangkan untuk material baja struktural dibentuk melalui proses pengerolan panas di mana baja dibentuk pada suhu tinggi . Temperatur yang tinggi membuat baja lebih mudah dibentuk, sehingga dapat dibentuk menjadi berbagai bagian yang tebal seperti balok, kolom, dan balok.
2. Kekuatan dan Daya Dukung Beban
Baja canai dingin kekuatan tarik yang cukup baik dan ideal untuk dinding, partisi, dan struktur sekunder. Material ini juga dimanfaatkan untuk membangun rangka dan struktur rumah, gudang, kantor sementara, mess, dan lain sebagainya dengan metode khusus.
Baja struktural memiliki profil yang lebih tebal dan lebih padat, baja struktural dapat menangani beban yang jauh lebih tinggi dan ideal untuk aplikasi penahan beban utama. Baja ini biasanya digunakan untuk kerangka utama pada bangunan besar dan jembatan, di mana ketahanan dan stabilitas beban yang tinggi sangat penting.
3. Aplikasi
Perbedaan cold formed steel vs structural steel berikutnya yaitu memiliki sifat yang ringan, dan biasanya digunakan dalam proyek konstruksi ringan, seperti rangka rumah tinggal, dinding interior, dan rangka atap. Sedangkan baja struktural digunakan sebagai jembatan dan infrastruktur tugas berat lainnya. Baja ini membentuk kerangka utama dari banyak bangunan komersial dan industri berskala besar.
4. Biaya dan Efisiensi
Dari segi biaya dan efisiensi, perbedaan cold formed steel vs structural steel cukup signifikan. Baja canai dingin umumnya lebih hemat biaya karena desainnya yang lebih tipis, ringan, dan kebutuhan material yang lebih rendah. Sementara baja struktural lebih mahal karena kepadatannya, proses produksinya, dan kebutuhan alat berat selama pemasangan.
5. Berat
Cold formed steel vs structural steel dapat dilihat dari beratnya, dimana baja canai ringan tergolong lebih enteng sehingga memudahkan pengangkutan dan pemasangan. Berbanding terbalik dengan baja struktural yang jauh lebih berat.
6. Ketahanan Korosi dan Pemeliharaan
Cold formed steel biasanya melewati proses galvanisasi untuk menahan korosi, yang meningkatkan daya tahan, terutama di lingkungan yang lembab. Tak heran bila baja ini membutuhkan lebih sedikit perawatan daripada baja struktural. Berbeda dengan baja struktural yang membutuhkan perawatan rutin untuk mencegah korosi.
Konstruksi Bangunan Terbaik untuk
Tren Baja Light Gauge Steel
Konstruksi Light Gauge Steel (LGS) mengoptimalkan penggunaan cold formed steel atau baja canai dingin dalam rangka dan struktur bangunan. Light Gauge Steel memiliki daya tahan yang baik untuk jadikan struktur bangunan seperti rumah tinggal, kantor, gudang, dan akomodasi, berkat sifat material Cold Formed Steel yang kuat namun ringan. Hal ini memungkinkan kemudahan pemasangan serta efisiensi dalam biaya transportasi.
Perbedaan utama antara cold formed steel vs structural steel menyoroti keunggulan LGS dalam konstruksi bangunan. Konstruksi Light Gauge Steel menawarkan kemungkinan pembuatan rangka bangunan yang tahan lama dan tahan korosi berkat proses galvanisasi. Material baja ini tergolong fleksibel bagi beragam bangunan mulai dari mess karyawan hingga bangunan operasional lainnya.
Konstruksi Light Gauge Steel dari Tradecorp merupakan solusi handal dan terpercaya memenuhi kebutuhan bangunan dalam waktu cepat. Konsultasikan kebutuhan Anda dan dapatkan penawaran harga menarik dari kami. Tradecorp dapat membangun konstruksi baja ke berbagai wilayah di Indonesia.