Metode manajemen persediaan adalah metode yang bertujuan untuk mengatur persediaan barang dengan melibatkan proses forecasting, pemesanan (ordering), penerimaan (receiving), dan pengalokasian barang.
Sebagai seorang warehouse manager, pekerjaan staff inventory yang berhubungan dengan manajemen persediaan menjadi hal penting yang perlu diketahui. Sebab manajemen persediaan memiliki keterkaitan dengan aktivitas pergudangan.
Dalam prosesnya, manajemen persediaan membantu perusahaan ataupun warehouse manager untuk memperoleh informasi mengenai tren penjualan (sales trend), margin laba (profit margin), dan biaya penyimpanan (holding cost).
Ulasan dari perusahaan kontainer Tradecorp Indonesia kali ini akan membahas metode manajemen persediaan yang berhubungan erat dengan pergudangan.
Metode Manajemen Persediaan Barang dan Fungsinya
Untuk mendapat menjalankan fungsinya dalam proses forecasting, ordering, receiving, dan allocating stok, manajemen persediaan menggunakan metode:
- Economic Order Quantity (EOQ),
- Material Requirement Planning (MRP),
- Just In Time (JIT),
- Metode Analisis ABC,
- Batch Tracking,
- Bulk Shipments,
- Consignment,
- Cross-Docking,
- Demand Forecasting,
- Dropshipping,
- FIFO dan LIFO,
- Lean Manufacturing,
- Minimum Order Quantity,
- Reorder Point Formula,
- Perpetual Inventory Management,
- Safety Stock,
- Six Sigma,
- Lean Six Sigma.
1. Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) adalah metode manajemen persediaan yang memiliki fungsi sebagai metrik bisnis untuk menentukan kuantitas order ideal yang perusahaan belanjakan dengan tujuan meminimalkan biaya (cost).
2. Material Requirement Planning (MRP)
Material Requirement Planning (MRP) adalah metode manajemen persediaan yang punya fungsi perencanaan, penjadwalan, dan pengontrolan.
3. Just In Time (JIT)
Just In Time (JIT) adalah metode manajemen persediaan yang digunakan dengan fungsi untuk mempertahankan level stok serendah mungkin sebelum akhirnya diisi kembali.
4. Metode Analisis ABC
Metode Analisis ABC adalah metode manajemen persediaan yang mengidentifikasi tipe stok yang terpopuler dan kurang populer.
5. Batch Tracking
Batch Tracking adalah metode manajemen persediaan yang bekerja dengan mengelompokkan barang-barang yang memiliki kemiripan untuk dilakukan pelacakan tanggal kedaluwarsa sekaligus barang yang rusak.
6. Bulk Shipments
Bulk Shipments adalah metode manajemen persediaan yang mempertimbangkan barang-barang yang belum dikemas yang dimuat langsung oleh pemasok ke kapal atau truk.
7. Consignment
Consignment adalah metode manajemen persediaan yang bekerja dengan cara Anda tidak akan membayar pemasok hingga produk si pemasok terjual, sedangkan si pemasok punya hak kepemilikan atas produk miliknya sampai Anda menjualnya.
8. Cross-Docking
Cross-Docking adalah metode manajemen persediaan yang fungsi untuk menurunkan barang secara langsung dari truk pemasok ke truk pengantar barang tanpa memerlukan gudang.
9. Demand Forecasting
Demand Forecasting adalah metode manajemen persediaan yang punya fungsi memprediksi permintaan pelanggan.
10. Dropshipping
Dropshipping adalah metode manajemen persediaan yang memungkinkan pemasok mengirim barang secara langsung dari gudang ke pelanggan.
11. FIFO dan LIFO
First In, First Out (FIFO) adalah metode manajemen persediaan yang fungsinya memindahkan stok lama terlebih dahulu. Sementara Last In, First Out (LIFO) adalah metode manajemen persediaan yang fungsinya menjual persediaan yang baru beli terlebih dahulu.
12. Lean Manufacturing
Lean Manufacturing adalah metode manajemen persediaan yang fungsinya menghilangkan limbah atau barang apa pun yang tidak memberi nilai kepada pelanggan.
13. Minimum Order Quantity
Minimum Order Quantity adalah metode manajemen persediaan yang memungkinan perusahaan melakukan pemesanan minimal untuk menjaga biaya tetap rendah.
14. Reorder Point Formula
Reorder Point Formula adalah metode manajemen persediaan yang memungkinkan perusahaan untuk menemukan jumlah minimal stok yang dimiliki sebelum melakukan pemesanan ulang.
15. Perpetual Inventory Management
Perpetual Inventory Management adalah metode manajemen persediaan yang mensyaratkan pencatatan penjualan dan penggunaan stok secara real-time.
16. Safety Stock
Safety Stock adalah metode manajemen persediaan yang punya fungsi untuk memastikan selalu ada stok tambahan yang berguna ketika perusahaan tak dapat mengisi kembali stok tersebut.
17. Six Sigma
Six Sigma adalah metode manajemen persediaan yang berbasis data dengan fungsi menghilangkan pemborosan.
18. Lean Six Sigma
Lean Six Sigma adalah metode manajemen persediaan yang punya fungsi untuk meningkatkan efisiensi.
Baca Juga: Penyimpanan Barang di Gudang: 6 Proses & Cara yang Efisien!
Kontainer Pengiriman dan Ruang Pendingin Terbaik untuk
Faktor yang Memengaruhi Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan barang peka terhadap faktor internal ataupun eksternal. Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi manajemen persediaan.
- Faktor finansial
- Pemasok
- Lead time
- Tipe produk
- Faktor eksternal
1. Faktor finansial
Kondisi finansial menjadi salah satu faktor yang memengaruhi cara mengatur stok barang. Ketersediaan kas yang cukup memungkinkan perusahaan belanja stok sesuai dengan kebutuhan.
Namun, jangan lantas diartikan punya kas lebih dari cukup sama dengan belanja stok dalam jumlah besar. Pertimbangkan juga konsekuensi biaya penyimpanan yang muncul karena banyaknya stok di gudang.
2. Pemasok
Pemasok yang dapat diandalkan memberi jaminan ketersediaan stok di gudang. Dengan begitu, perusahaan ataupun warehouse manager dapat melakukan perencanaan belanja dengan baik.
Lain halnya dengan pemasok yang sulit diandalkan yang justru mengganggu rantai pasok atau supply chain. Ujung-ujungnya kegiatan produksi pun bisa terganggu karenanya.
3. Lead time
Ketepatan waktu barang tiba di gudang bergantung pada lead time. Lead time dipahami sebagai waktu tunggu yang dibutuhkan pemasok untuk melakukan pengiriman stok.
Lead time dari suatu barang yang tinggi jelas tidak menguntungkan dan memerlukan perencanaan perusahan dalam melakukan penyimpanan persediaan dalam jumlah besar di gudang. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi kelangkaan barang.
4. Tipe produk
Staff inventory ataupun warehouse manager juga perlu mempertimbangkan produk-produk yang berbeda-beda di gudang.
Misalnya saja satu produk memiliki masa waktu yang lebih singkat dibandingkan produk yang lain.
Itu berarti perusahaan harus memastikan barang-barang dengan masa waktu singkat harus terjual cepat.
Contoh lainnya adalah produk atau barang yang membutuhkan ruang penyimpanan yang dapat membuatnya tahan lama atau tidak cepat busuk. Situasi ini menjadi masalah pergudangan bagi banyak perusahaan.
Itu berarti perusahaan membutuhkan pergudangan modern dengan teknologi pendingin yang memadai. Bagi Anda yang membutuhkan gudang yang efisien dari sisi cost dan waktu pembangunan, kontainer Cold Storage Complex dapat menjadi opsi yang tepat.
Kontainer Cold Storage Complex sebagai gudang penyimpanan punya keunggulan berupa fasilitas pendingin yang bisa menjaga barang tetap segar, tidak mudah rusak, dan beku.
Untuk informasi dan penawaran menarik, kunjungi halaman kontainer Cold Storage Complex dari Tradecorp Indonesia.
5. Faktor eksternal
Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi memberi pengaruh terhadap manajemen persediaan. Perusahaan cenderung berhemat agar kondisi keuangan perusahaan tetap terjaga dengan baik.
Untuk penyimpanan barang, Anda yang berprofesi sebagai warehouse manager dapat memanfaatkan kontainer sebagai pilihan terbaik dalam menciptakan efisiensi.
Seperti kontainer 40′ Storage Container Unit yang dapat dijadikan sebagai gudang dengan menawarkan sejumlah keunggulan:
- Keamanan terhadap barang-barang yang disimpan karena kontainer ini terbuat dari bahan kuat dan tahan cuaca.
- Kemudahan dalam mengakses barang-barang kapan saja dibutuhkan.
- Fleksibilitas yang memungkinkan untuk menyimpan barang-barang komersial apa saja dan kemudahan dalam pemindahan barang.
- Perlindungan dari elemen, hama, dan risiko berbahaya lainnya.
- Lebih terjangkau daripada tempat penyimpanan tradisional.
Baca Juga: 3 Desain Gudang Sederhana Anti Ribet, Cepat & Terjangkau
Kontainer Pengiriman dan Ruang Pendingin Terbaik untuk
FAQ
Metode Apa Saja yang Digunakan Di Manajemen Persediaan?
Perusahaan pada umumnya menggunakan metode manajemen persediaan, seperti Economic Order Quantity (EOQ), Material Requirement Planning (MRP), Just In Time (JIT), Metode Analisis ABC, Batch Tracking, Bulk Shipments, Consignment, Cross-Docking, Demand Forecasting, Dropshipping, FIFO dan LIFO, Lean Manufacturing, Minimum Order Quantity, Reorder Point Formula, Perpetual Inventory Management, Safety Stock, Six Sigma, hingga Lean Six Sigma.
Apa Itu Manajemen Stok Barang?
Manajemen stok barang adalah proses dalam kegiatan pergudangan yang terkait erat dengan warehouse management system. Manajemen stok barang dikenal juga sebagai manajemen inventaris.
Apa Saja Hambatan dalam Manajemen Persediaan?
Hambatan dalam manajemen persediaan ataupun manajemen gudang umumnya meliputi ketidakakuratan status pesanan, sistem informasi yang tak bisa diandalkan, dan pengaturan persediaan yang terlalu sederhana.
Berapa Jenis Persediaan dalam Perusahaan Menurut Fungsinya?
Menurut fungsinya, jenis persediaan dalam perusahaan terdiri dari lot-size inventory, fluctuation stock, dan anticipation stock.