Bagaimana pemasangan konstruksi baja dilakukan? Artikel kali ini akan menjawab bagaimana rangka atau struktur baja yang terdiri dari kolom, balok, dan bracing yang dirakit menjadi satu kesatuan kokoh.
Seperti yang kita tahu, kebutuhan konstruksi baja saat ini telah merambah ke industri manufaktur, pergudangan, gedung komersial, hingga hunian modern yang berbasis rangka baja light gauge steel (LGS). Di Indonesia sendiri, pelaku usaha, seperti kontraktor swasta, yang bergerak di sektor properti turut menjadi pengguna aktif sistem konstruksi baja.
Penerapan konstruksi baja sudah mengalami transformasi signifikan, apalagi transformasi ini didorong tren pembangunan yang ramah lingkungan, efisiensi biaya, dan percepatan waktu proyek. Teknologi modular dan prefabrikasi berbasis rangka baja disebut-sebut dapat menghemat biaya konstruksi serta mempersingkat durasi proyek. Hal inilah yang membuat konstruksi baja menjadi pilihan yang solutif dan praktis.
Perusahaan jasa konstruksi baja, seperti Tradecorp, hadir sebagai mitra yang dapat Anda andalkan untuk membangun konstruksi baja. Tradecorp telah menjadi salah satu penyedia utama jasa konstruksi baja ringan (LGS) dan bangunan modular di Indonesia yang mendukung berbagai proyek, mulai dari penyediaan gudang logistik, perumahan, hingga fasilitas produksi.
Alasan utama penggunaan konstruksi baja adalah kekuatan material yang tinggi, ketahanan terhadap api dan gempa, serta kemudahan dalam perakitan. Selain itu, konstruksi baja juga dinilai lebih efisien dan fleksibel dalam desain. Berdasarkan World Steel Association, baja merupakan salah satu material konstruksi yang paling banyak didaur ulang di dunia, sehingga turut mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan.
Proses pemasangannya sendiri memiliki tahapan-tahapan yang tidak bisa dilewati begitu saja. Mulai dari persiapan lahan, pemasangan kolom utama, penyambungan balok, hingga penyatuan elemen pengaku atau bracing yang menjaga kestabilan struktur.
Setiap tahapan dalam pemasangan konstruksi baja perlu dilakukan secara terencana agar struktur yang dibangun tidak hanya kokoh dan stabil, tetapi juga memenuhi standar keselamatan dan efisiensi proyek.
Pemasangan konstruksi baja sendiri adalah proses instalasi elemen-elemen struktur baja, seperti kolom, balok, dan bracing, yang dirakit menjadi satu kesatuan bangunan. Proses ini melibatkan tahapan menyeluruh, mulai dari perencanaan yang matang, pemilihan material yang sesuai, hingga pengecekan akhir untuk memastikan keamanan dan kekuatan struktur.
Daftar isi
1. Persiapan Sebelum Memulai Pemasangan Konstruksi Baja
Tahapan ini menjadi fondasi dari keseluruhan proses. Dimulai dengan perencanaan teknis, pengukuran lokasi, serta perhitungan beban struktur berdasarkan desain. Persiapan juga dilakukan dalam pemilihan material baja sesuai dengan kebutuhan proyek, serta penentuan posisi anchor bolt yang akan menjadi titik acuan pemasangan kolom.
Akses lokasi, peralatan semisal crane, dan alat kerja lainnya juga harus dipastikan dalam kondisi siap. Perencanaan yang baik pada tahap ini akan mengurangi risiko kesalahan saat pemasangan di lapangan.
2. Pemasangan Kolom
Kolom merupakan elemen vertikal utama dalam struktur baja. Fungsinya adalah sebagai penyangga utama sehingga menjadikan pemasangannya harus dilakukan secara terukur. Kolom dipasang di atas anchor bolt yang telah ditanam di fondasi dan harus berdiri tegak lurus sesuai dengan koordinat desain.
Proses ini biasanya memanfaatkan crane dan alat bantu pengatur level. Penempatan posisi kolom sangat penting karena akan memengaruhi kelurusan dan kekuatan struktur secara keseluruhan.
3. Pemasangan Balok
Setelah kolom terpasang, langkah selanjutnya adalah menyambungkan antarkolom menggunakan balok horizontal. Balok ini berfungsi untuk menopang beban dari atap atau lantai, tergantung pada jenis bangunannya.
Sambungan antara kolom dan balok umumnya menggunakan metode pengelasan (welding) atau pemasangan baut (bolting), tergantung dari spesifikasi teknis. Penyelarasan posisi balok harus diperiksa terlebih dahulu sebelum baut dikencangkan penuh untuk mencegah pergeseran atau ketidaktepatan posisi.
4. Pemasangan Bracing
Bracing adalah elemen penting dalam menjaga kestabilan struktur dari gaya lateral, seperti angin atau gempa. Pemasangannya dilakukan setelah kolom dan balok terpasang secara sempurna.
Bracing membantu meredam getaran dan mencegah keruntuhan struktur akibat pergeseran horizontal. Selain itu, pada tahap ini biasanya juga dilakukan pemasangan purlin atau gording yang akan menjadi penopang utama atap.
5. Penyelesaian dan Pemeriksaan
Tahap akhir adalah pengencangan baut, kalibrasi posisi komponen, dan pengecekan keseluruhan struktur. Pemeriksaan menyeluruh terhadap sambungan, baut, dan kekokohan elemen struktur penting untuk menjamin keamanan bangunan.
Tahapan ini juga mencakup pengujian jika dibutuhkan, serta pemasangan komponen lanjutan seperti penutup atap dan dinding. Pemeriksaan ini mengacu pada standar nasional seperti SNI 1727:2020 untuk memastikan struktur memenuhi ketentuan beban dan keselamatan kerja.
Pemasangan Konstruksi Baja Light Gauge Steel (LGS), Seberapa Cepat?
Penggunaan konstruksi baja ringan atau Light Gauge Steel (LGS) mampu mempercepat proses pembangunan dibandingkan dengan metode konvensional, seperti beton bertulang atau struktur kayu. Namun, apa yang sebenarnya membuat LGS begitu efisien?
Kelebihan utama LGS terletak pada sistem produksinya yang telah terstandarisasi. Komponen baja ringan diproduksi langsung di pabrik menggunakan teknologi cold-formed steel framing kemudian dipotong dan dibentuk mengikuti desain arsitektural yang sudah direncanakan.
Dengan tahapan persiapan tersebut, proses di lapangan menjadi jauh lebih efisien karena elemen struktur tinggal dirakit sesuai urutan tanpa perlu pemotongan atau penyesuaian ulang. Proses ini secara signifikan memangkas waktu pengerjaan dan meminimalkan potensi kesalahan pemasangan.
Dari sisi material, LGS juga menawarkan keuntungan lain yaitu bobotnya yang jauh lebih ringan dibandingkan beton atau bahkan kayu. Ringannya material ini membuat proses pengangkutan, pengangkatan, dan instalasi di lapangan menjadi lebih cepat dan tidak memerlukan peralatan berat yang kompleks, terutama untuk bangunan bertingkat rendah.
Selain itu, kemudahan pemasangan menjadi nilai tambah yang tidak bisa diabaikan. Karena komponen LGS dibuat secara terukur di pabrik, tenaga kerja di lapangan hanya perlu mengikuti panduan perakitan sesuai gambar teknis.
Hal ini tidak hanya mempercepat waktu konstruksi, tetapi juga mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja dalam jumlah besar. Bahkan, jika dikerjakan tim yang terlatih, satu unit rumah tinggal berukuran sedang bisa dirangkai hanya dalam hitungan beberapa hari, tergantung kompleksitas desain dan kondisi lapangan.
Aspek lain yang ikut mempercepat pengerjaan adalah minimnya limbah material dan pengerjaan ulang. Karena semua elemen telah diproduksi sesuai ukuran yang tepat, hampir tidak ada sisa potongan material yang harus dibuang atau disesuaikan ulang. Ini tidak hanya membuat proyek lebih cepat selesai, tetapi juga lebih efisien dari sisi biaya dan lebih ramah lingkungan.
Penggunaan Light Gauge Steel sangat ideal untuk proyek-proyek yang menuntut kecepatan tanpa mengorbankan mutu, seperti pembangunan rumah tinggal, kantor proyek, mess karyawan, gudang ringan, hingga bangunan komersial skala kecil dan menengah. LGS menjawab kebutuhan konstruksi masa kini yang semakin menekankan kecepatan, efisiensi, dan akurasi.
Bagi pemilik proyek yang menginginkan pembangunan yang cepat, akurat, dan tetap kuat secara struktural, LGS menjadi salah satu opsi yang layak dipertimbangkan secara serius.
Gambar Konstruksi Baja LGS