Konstruksi bangunan gedung adalah konstruksi bangunan bertingkat yang terdiri dari beberapa elemen yang mendorong terciptanya fungsionalitas gedung. Dalam prosesnya, konstruksi bangunan gedung melibatkan tahapan perancangan, perencanaan, pengadaan bahan, dan pelaksanaan.
Konstruksi gedung mempunyai perbedaan dengan konstruksi lainnya. Beberapa hal yang membedakan konstruksi bangunan gedung dengan konstruksi bangunan lainnya, yaitu kompleksitas rancangan dan pendirian bangunan, waktu pembangunan, aspek pembangunan, fungsionalitas yang dihadirkan, fondasi, hingga manajemen pekerjaan konstruksi.
Umumnya bangunan gedung dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang, tergantung dari gaya bangunan, bahan yang digunakan, fungsi, dan pemeliharaannya. Rata-rata konstruksi gedung didesain untuk dapat bertahan kurang lebih 50 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan kalau bangunan bisa tetap berdiri hingga 100 tahun.
Jenis-Jenis Konstruksi Bangunan
Terdapat beberapa jenis konstruksi bangunan berdasarkan karakteristiknya, yaitu Tipe 1: Tahan api, Tipe 2: Tidak mudah terbakar, Tipe 3: Biasa, Tipe 4: Kayu berat, dan Tipe 5: Rangka kayu.
Tipe 1: Tahan Api
Konstruksi Bangunan Gedung Tipe 1 adalah konstruksi bangunan bertingkat yang menggunakan material yang tahan api. Perumahan bertingkat dan bangunan komersial tergolong dalam bangunan Tipe 1.
Material: Beton bertulang dan baja lapisan tahan api.
Kelebihan: Tidak mudah terbakar, tahan api sampai empat jam, dan tak rentan runtuh.
Kekurangan: Baja dapat hilang lapisan pelindungnya seiring berjalannya waktu.
Tipe 2: Tidak Mudah Terbakar
Bangunan Tipe 2 dilengkapi dengan sistem pencegahan kebakaran, tetapi bangunan ini rentan runtuh sebagai akibat api menyebabkan atap logam terpapar suhu tinggi. Bangunan komersial di pasar ataupun toko masuk dalam bangunan Tipe 2.
Material: Logam dan beton ringan yang tak mudah terbakar.
Kelebihan: Tahan terhadap kebakaran dari satu hingga dua jam.
Kekurangan: Ventilasi kurang memadai, suhu bisa meningkat cepat, dan dapat runtuh.
Tipe 3: Biasa
Bangunan Tipe 3 terdiri dari material yang tahap api. Walaupun begitu, sistem atapnya cepat terbakar, apalagi jika balok kayu digunakan untuk bangunan ini.
Material: Bata yang tak mudah terbakar, atap kayu yang rentan terbakar.
Kelebihan: Kombinasi susunan bata yang tak mudah terbakar.
Kekurangan: Api bisa menyebar, apalagi bangunan ini punya loteng atau ruang kosong yang saling terhubung.
Tipe 4: Kayu Berat
Konstruksi bangunan yang memanfaatkan kayu-kayu berukuran besar merupakan konstruksi bangunan Tipe 4. Bangunan ini mudah dikenali karena material kayu berfungsi sebagai material pada struktur bangunan.
Material: Kayu berukuran besar.
Kelebihan: Dinding tak mudah terbakar
Kekurangan: Sambungan logam dapat patah pada suhu tinggi
Tipe 5: Rangka Kayu
Bangunan-bangunan yang tergolong Tipe 5 memakai material yang mudah terbakar. Rumah Tipe 5 memanfaatkan kayu ringan atau kayu pabrikan. Karena penggunaan material tersebut, bangunan ini tidak tahan api dan bisa runtuh.
Material: Bermaterialkan kayu.
Kelebihan: Balok konstruksi yang mendukung struktur bangunan.
Kekurangan: Kayu yang digunakan cepat terbakar.
Elemen Konstruksi Bangunan Gedung
Fungsionalitas dari bangunan gedung didorong elemen-elemen yang terdapat pada bangunan, seperti fondasi, balok beton, dinding, lantai, hingga atap.
1. Fondasi
Elemen fondasi dalam konstruksi bangunan berperan penting karena keberadaannya di posisi paling dasar pada suatu bangunan. Terdapat dua jenis fondasi: fondasi dangkal dan fondasi dalam.
Fondasi dangkal ditanam dengan kedalaman beberapa meter yang berbasis beton. Fondasi berguna untuk meneruskan beban dari dinding ataupun kolom bangunan ke lapisan tanah di bawahnya. Sementara fondasi dalam dibangun dengan menanam tiang pancang sebagai media untuk menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah.
2. Balok Beton
Balok beton adalah elemen konstruksi yang berfungsi untuk menopang lantai bangunan. Elemen ini terdiri dari dua jenis: balok beton bertulang dan balok beton tidak bertulang. Balok beton bertulang lebih tahan terhadap gravitasi.
3. Dinding
Dinding dalam konstruksi bangunan berguna sebagai elemen pemisah sekaligus pembentuk ruangan. Dinding memberi perlindungan terhadap pengaruh eksternal serta menciptakan estetika bangunan.
4. Lantai
Lantai merupakan elemen konstruksi bangunan yang menyokong bangunan atau ruang. Elemen ini terdiri dari lapisan atas, lapisan bawah, dan balok.
5. Atap
Atap adalah elemen pada bangunan yang berfungsi untuk menutupi bangunan. Biasanya elemenin menggunakan material stainless steel, tembaga, baja galvalum, spandek, dan metal multiroof.
Konstruksi Modular untuk Gedung Bertingkat
Konstruksi modular dapat menjadi alternatif untuk mendirikan bangunan bertingkat karena menawarkan efisiensi dari segi waktu konstruksi dan biaya. Efisiensi yang tercipta pada konstruksi modular tak terlepas dari sistem knock down yang dipakai sebagai metode pembangunan.
Pengaplikasian sistem knock down mendorong cepatnya pendirian bangunan modular. Metode knock down secara singkat bekerja dengan cara melakukan bongkar pasang komponen-komponen bangunan.
Konstruksi modular untuk pembangunan gedung bertingkat menawarkan keuntungan, seperti berkurangnya waktu pembangunan, fleksibel karena memungkinkan perluasan bangunan secara cepat, biaya pembangunan dalam jangka panjang relatif terjangkau,
Cek model-model bangunan modular yang dijual Tradecorp Indonesia berikut ini.