Ingin Bangun Rumah Prefabrikasi? Berikut Kondisi yang Harus Dipahami!

Bangunan tempat tinggal yang memadai menjadi salah satu kebutuhan manusia. Model rumah prefabrikasi merupakan solusi hunian masa kini yang menawarkan berbagai keuntungan. Terdapat pilihan rumah prefab rakita yang umum digunakan di lokasi konstruksi, perumahan rakyat, daerah terpencil, dll. Semakin banyak pihak yang memanfaatkan rumah prefabrikasi karena cepat dibangun, bersifat portable, dan praktis. 

6 Kondisi Ketika Membangun Rumah Prefabrikasi

Membangun rumah prefab memang tidak sesulit rumah tradisional, namun tetap dibutuhkan perancangan yang terstruktur. Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu:

1. Sistem Pembangunan dan Bahan yang Digunakan

Kondisi pembangunan dan penggunaan material rumah prefabrikasi dan konvensional cukup berbeda jauh. Sudah banyak yang memahami bahwa rumah konvensional menggunakan berbagai kombinasi bahan bangunan. Sedangkan jenis rumah ini hanya memakai bahan atau modul yang sudah dirakit di pabrik, seperti rangka baja ringan dan sandwich panel.

Modul rumah prefabrikasi dibuat di pabrik dengan ketentuan standar tertentu. Ketika sudah dirakit, maka unit dibawa ke lokasi tujuan untuk dibangun dengan bantuan alat berat dan beberapa pekerja. Tidak butuh waktu lama, rumah prefabrikasi dapat digunakan langsung ketika sudah jadi.

2. Izin dan Regulasi

Pastikan Anda memahami semua peraturan, perizinan, dan regulasi yang berlaku di wilayah Anda. Di Indonesia, penggunaan hunian prefab umumnya tidak memerlukan izin mendirikan bangunan atau IMB seperti rumah tradisional, karena jenis bangunan prefabrikasi bersifat sementara.

3. Desain

Memahami desain rumah prefab yang akan Anda bangun sangat penting. Beberapa model prefabrikasi menawarkan tampilan yang sederhana atau dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan Anda.