Fumigasi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pengiriman barang ekspor atau impor di sejumlah negara. Fumigasi dilakukan untuk memastikan hama mati dan barang yang dikirim tidak membawa penyakit ke negara tujuan.
Hama dapat menyebabkan kerugian bagi sektor bisnis, sehingga perusahaan perlu melakukan fumigasi secara berkala. Fumigasi adalah cara agar hewan atau hama yang tidak diinginkan dapat tersingkir dengan efektif. Pengiriman peti kemas harus melewati proses fumigasi kontainer agar penyimpanan dan pengiriman barang menjadi lebih aman.
Pemilihan jenis container yang sesuai juga dapat mencegah pertumbuhan hama atau bakteri. Contohnya, penggunaan reefer container dapat meningkatkan keamanan penyimpanan dan pengiriman kargo seperti produk susu atau buah-buahan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk container bekas atau baru dan penawaran menarik, Anda dapat menghubungi Tradecorp Indonesia sebagai penyedia jasa peti kemas yang handal. Tersedia berbagai kebutuhan kontainer kargo, modifikasi kontainer, portacamp, hingga modular container.
Arti Fumigasi Adalah
Fumigasi adalah perbuatan mengasapi memakai gas fumigan dengan tujuan untuk membasmi hama atau hewan yang berpotensi merusak barang. Prosedur ini banyak diterapkan dalam industri pertanian, karena hasil tani biasanya disukai oleh hama, maka harus dijaga dengan baik.
Sebutan fumigasi berasal dari kata “fume” yang memiliki arti asap dan mitigation yaitu pencegahan. Teknik ini tergolong lebih ampuh ketika ingin menyingkirkan hama seperti rayap, semut, kutu, jamur, kecoa, hingga tikus, karena dapat menembus ke sudut ruangan.
Kegiatan seperti fumigasi container 20 feet bertujuan untuk mencegah hama atau serangga, sehingga mereka tidak memiliki peluang untuk berkembang dan merusak barang di wadah. Beberapa tujuan lainnya mencakup:
- Mencegah pertumbuhan hama atau jamur di negara tujuan.
- Menghindari penyebaran penyakit, kuman, atau virus.
- Mencegah penurunan kualitas barang selama proses pengiriman.
Bahan untuk Fumigasi
Proses fumigasi menggunakan bahan kimia berupa gas seperti vikane (Sulfuryl Flouride) dan Methyl Bromide. Kedua bahan kimia tersebut tidak mengeluarkan bau tertentu, tidak berwarna dan meninggalkan bekas.
Bahan untuk fumigasi cukup bervariasi berdasarkan masing-masing pengguna. Chloropicrin merupakan salah satu bahan untuk fumigasi yang pernah digunakan, namun memiliki aroma yang kurang sedap dan berpotensi mengakibatkan iritasi mata hingga pernafasan. Selain itu, penggunaan bahan aktif gas phosphine juga kerap digunakan untuk membasmi hama pada kapal, gudang, kontainer, dll.
4 Area yang Butuh Fumigasi
Fumigasi dapat dilakukan di berbagai area yang membutuhkan pembasmian terhadap hama. Namun, ada 4 area yang butuh fumigasi dan harus dilakukan, seperti:
1. Kapal
Fumigasi adalah proses yang harus dilakukan pada kapal kontainer untuk membasmi serangga hingga tikus. Kegiatan tersebut sudah menjadi standar proses dalam ekspedisi ekspor dan impor.
2. Gudang
Tempat penyimpanan atau gudang harus bebas dari hama perusak agar barang dapat terjaga dengan baik.
3. Kontainer
Fumigasi kontainer perlu diterapkan agar peti kemas dapat diterima oleh negara tujuan.
4. Ruang Arsip
Ruang arsip yang menyimpan banyak dokumen kertas harus difumigasi agar rayap dan jamur tidak berkembang. Misalnya, ruang perpustakaan harus terbebas dari hama agar buku dapat disimpan dengan lama.
Tahapan Fumigasi
Ada beberapa proses fumigasi yang meliputi tahap:
- Memilih bahan fumigasi yang sesuai dengan kebutuhan.
- Persiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
- Lakukan survei pada lokasi yang akan di fumigasi, apakah terdapat jendela, lokasi sekitar, dll.
- Susun alur rencana pelaksanaan fumigasi, pasang jalur gas, pemasangan tanda peringatan, dll.
- Mempersiapkan personil yang akan bekerja dan pastikan sudah menggunakan pakaian yang lengkap.
- Pelaksanaan fumigasi harus dipantau dengan baik.
- Periksa kembali apakah masih terdapat hama, serangga, jamur yang belum berhasil dibasmi atau sudah hilang.
Keuntungan dari Fumigasi
Fumigasi memiliki beberapa keuntungan yang penting, terutama dalam mengendalikan hama dan menjaga kualitas barang. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari melakukan fumigasi:
1. Pengendalian Hama
Fumigasi adalah metode yang efektif untuk mengendalikan hama seperti serangga, tikus, kutu, dan jamur. Ini membantu melindungi produk dari kerusakan yang bisa disebabkan oleh hama tersebut.
2. Pencegahan Penyakit
Risiko penyebaran penyakit oleh hama dapat dikurangi, terutama dalam pengiriman barang antar negara.
3. Peningkatan Umur Simpan Produk
Fumigasi membantu bisnis mencegah kerugian dengan memperpanjang umur simpan barang dan kerusakan yang disebabkan oleh hama dan jamur.
4. Kepatuhan Regulasi dan Persyaratan Hukum
Beberapa negara mewajibkan fumigasi sebagai persyaratan hukum untuk impor barang tertentu. Melakukan fumigasi memastikan Anda mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku.
FAQ
SERTIFIKAT FUMIGASI UNTUK APA?
Kegiatan fumigasi menghasilkan sertifikat dan digunakan untuk memenuhi syarat ketika melakukan kegiatan ekspor dan impor.
SIAPA YANG MENGELUARKAN SERTIFIKAT FUMIGASI?
Sertifikat fumigasi dikeluarkan oleh pelaku pengasapan atau fumigator.
APA ITU PHYTOSANITARY?
Fitosanitari (Phytosanitary) merupakan sebuah sertifikat yang mengatur komoditas tanaman, produk tumbuhan, dan komoditas lainnya dalam perdagangan internasional.