8 Prinsip Bangunan Tahan Gempa yang Wajib Dipahami!

Kontainer Rumah Modular

Tempat tinggal adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Memiliki hunian yang terjangkau sekaligus memperhatikan prinsip bangunan tahan gempa menjadi sangat penting.

Keamanan dan kenyamanan penghuni didalam rumah menjadi aspek yang perlu diperhatikan, terutama di wilayah yang rentan terhadap gempa bumi. Struktur bangunan yang tahan gempa dapat memberikan perlindungan bagi penghuninya saat terjadi gempa. Diperlukan penggunaan teknologi dan bahan yang sesuai untuk membangun struktur yang mampu menahan getaran akibat gempa.

Negara yang terletak di Ring of Fire atau kawasan yang dikelilingi dengan gunung berapi salah satunya Indonesia. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2021, ada 127 gunung berapi yang aktif. Gunung tersebut menyebar di Indonesia mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan pulau-pulau lainnya. 

Kebutuhan tempat tinggal dapat dipenuhi dengan menggunakan rumah modular. Konstruksi modular jadi pilihan yang tepat ketika membutuhkan hunian yang cepat dibangun, praktis, harga terjangkau, dan tentu aman digunakan. 

Bangunan modular memanfaatkan struktur rangka baja dengan dinding sandwich panel yang kokoh dan kuat. Temukan lebih banyak solusi hunian rumah modular praktis dengan prinsip bangunan tahan gempa yang multifungsi di Tradecorp. 

8 Prinsip Bangunan Tahan Gempa

Ada delapan prinsip bangunan tahan gempa yang harus diperhatikan dalam proses pembangunannya. 

1. Struktur dan Denah Bangunan Sederhana dan Simetris

Prinsip bangunan tahan gempa yang pertama yaitu rumah harus dibangun dengan denah dan struktur yang simetris. Aspek ini memberikan kemudahan bagi Anda untuk menentukan titik kolom dan pondasi yang akan digunakan sebagai struktur utama rumah. Denah dan struktur yang simetris juga memudahkan Anda untuk menentukan jalur vertikal atau horizontal, serta dapat menahan guncangan. 

2. Bangunan Dapat Menahan Beban

Pertimbangkan kemampuan struktur banguann dalam menahan beban. Prinsip bangunan tahan gempa ini harus memperhatikan kondisi pondasi, balok, kolom, dan struktur atap. Konstruksi rumah tahan gempa tersebut harus dibangun agar dapat menahan beban jika terjadi gempa. Pastikan kembali Anda menempatkan interior dengan baik, karena struktur bangunan dan interior saling mempengaruhi satu sama lain.

3. Bangunan Berdiri Diatas Tanah yang Stabil

Prinsip bangunan tahan gempa selanjutnya yaitu memiliki kondisi tanah yang stabil, padat, dan keras. Tanah dengan kondisi demikian akan meminimalkan kemungkinan terjadinya pergerakan pada tanah yang dapat menimbulkan getaran. Jangan membangun rumah diatas tanah yang lunak atau cenderung berpasir, karena dapat berisiko terjadi pergerakan yang besar ketika terjadi gempa. 

4. Kerangka Bangunan Harus Terikat Kokoh dan Kaku

Pastikan pembuatan kerangka rumah terikat dengan kokoh, tegak dan tidak mudah goyang. Prinsip bangunan tahan gempa ini membantu konstruksi lebih tahan akan getaran atau guncangan ketika terjadi gempa. 

5. Sistem Drainase yang Baik

Jalur pembuangan air atau drainase harus dibuat dengan perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan genangan air. Bencana gempa bumi dapat menimbulkan situasi likuifaksi yang menyebabkan pipa naik ke permukaan tanah, terutama pada daerah dengan tingkat kepadatan tanah yang kurang baik. 

6. Memiliki Pondasi yang Kokoh

Pondasi adalah struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan sehingga harus diperhatikan dalam perencanaanya. Struktur ini berfungsi sebagai penopang beban bangunan atas dan menjadi komponen yang menentukan kuat atau tidaknya sebuah bangunan. Letak pondasi harus lebih tinggi kurang lebih 45 cm dari permukaan tanah. 

7. Memastikan Bahan Adukan Memiliki Komposisi yang Tepat

Penggunaan pasir, semen, kerikil, dan beton harus memiliki komposisi yang tepat. Ada perbandingan jumlah masing-masing material yang menjadi dasar prinsip bangunan tahan gempa. Proses pengadukan harus dilakukan dengan benar agar komposisi bahan bangunan tercampur dengan baik. Hasil yang tepat yaitu bahan adukan menjadi padat namun memiliki bobot yang tergolong ringan. 

8. Memilih Material Bangunan yang Ramah Gempa

Pilihlah material bangunan yang sudah terstandar SNI (Standar Nasional Indonesia), sehingga lebih terjamin kualitasnya. Kesalahan dalam memilih material bangunan dapat berdampak fatal pada kekuatan bangunan ketika terjadi gempa. Material ringan seperti kayu, rangka baja, bambu menjadi contoh bahan bangunan yang ramah gempa. 

Prinsip bangunan tahan gempa dengan material yang ringan namun kokoh dapat membuat rumah bertahan jika terjadi guncangan karena struktur yang fleksibel. Contohnya, penggunaan rumah modular dengan bahan rangka baja dan dinding sandwich panel. Bangunan modular tersebut masuk dalam golongan rumah tahan gempa.

Solusi Rumah Tahan Gempa yang Praktis dan Terjangkau

Anda ingin rumah dengan prinsip bangunan tahan gempa, konstruksi cepat, multifungsi, dan terjangkau? Rumah modular dari Tradecorp adalah solusi praktis dan terjangkau sebagai hunian keluarga maupun pekerja. 

Rumah modular Tradecorp memiliki struktur bangunan yang terdiri dari modul modul yang dipasang dengan rapi, sehingga memungkinkan untuk menyerap guncangan gempa dengan lebih baik daripada rumah konvensional. Selain tahan gempa, rumah modular juga praktis digunakan di wilayah terpencil, daerah rawan gempa, lokasi proyek, dll. Sifat modular pada bangunan memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memindahkan unit dari satu tempat ke tempat lainnya. 

ModBox

ModPack

ModSnap

ModHouse

Rakita

ModSnap

ModMulti

Hubungi kami sekarang dan konsultasi lebih lanjut kebutuhan konstruksi modular untuk rumah, site office, bedeng proyek, gudang portable, dll. Dapatkan penawaran menarik dan nikmati kemudahan pengiriman unit ke berbagai wilayah di Indonesia.

FAQ

Bangunan gedung bertingkat tinggi umumnya cukup tahan gempa dengan kekuatan tertentu berdasarkan zonanya.

Di Jepang, konstruksi bangunan menerapkan tiga prinsip dasar yaitu anti seismik, redaman, dan seismik terisolasi. Peraturan tersebut sudah digunakan sejak tahun 1981 dengan sistem bernama Shin-Taishin.

Pembangunan rumah tahan gempa memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman penghuni rumah. Bila terjadi gempa bumi, rumah diharapkan tidak mengalami kerusakan yang parah, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa para penghuninya.