Pengertian Onshore dan Offshore: Perbedaan dan Signifikansinya

pengertian onshore dan offshore

Dalam konteks bisnis, keuangan, dan industri, pengertian onshore dan offshore merujuk pada lokasi atau tempat di mana suatu aktivitas bisnis atau keuangan dilakukan. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, terutama dalam industri perbankan, perpajakan, serta kegiatan produksi dan ekstraksi sumber daya alam. Pengertian onshore dan offshore memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal lokasi, regulasi, serta implikasi ekonomi yang dapat mempengaruhi suatu entitas bisnis atau individu.

Pengertian Onshore

Onshore adalah istilah yang merujuk pada kegiatan atau entitas yang beroperasi atau berada di daratan atau wilayah yang terhubung secara langsung dengan daratan utama. Dalam konteks bisnis, istilah ini dapat mengacu pada perusahaan, instalasi produksi, atau proyek yang berlokasi di dalam batas wilayah suatu negara. Misalnya, sebuah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan memiliki fasilitas produksi di dalam negara tersebut dapat dianggap sebagai operasi onshore.

Keuntungan utama dari kegiatan onshore adalah akses yang lebih mudah terhadap infrastruktur, tenaga kerja lokal, serta peraturan dan regulasi yang biasanya lebih mudah dipahami dan diterapkan. Onshore juga seringkali memiliki tingkat risiko politik dan hukum yang lebih rendah karena operasinya berada di dalam batas hukum suatu negara.

Pengertian Offshore

Istilah offshore adalah aktivitas atau entitas yang berlokasi di luar batas wilayah daratan utama atau di perairan lepas pantai. Dalam konteks bisnis, perusahaan atau akun keuangan offshore adalah yang didirikan atau beroperasi di luar negara tempat pemiliknya tinggal atau negara di mana perusahaan tersebut menjalankan kegiatan utamanya. 

Contoh umum dari entitas offshore adalah perusahaan-perusahaan yang didirikan di negara dengan pajak rendah atau pajak yang menguntungkan. Offshore dapat mencakup banyak bidang seperti perbankan, investasi, produksi minyak dan gas, serta layanan keuangan. Biasanya, entitas offshore menghadapi regulasi yang berbeda dari negara asal pemiliknya dan seringkali diatur oleh hukum yang lebih fleksibel, terutama terkait perpajakan dan kerahasiaan keuangan.

Perbedaan Antara Onshore dan Offshore

Setelah memahami pengertian onshore dan offshore, berikut beberapa perbedaan mendasar, meliputi:

  1. Lokasi Fisik

Perbedaan paling mencolok antara onshore dan offshore adalah lokasi fisiknya. Onshore berada di daratan atau wilayah terhubung langsung dengan daratan utama, sementara offshore berada di luar batas daratan utama, seringkali di perairan lepas pantai.

  1. Regulasi

Entitas onshore tunduk pada regulasi dan hukum negara di mana mereka beroperasi. Sebaliknya, entitas offshore biasanya beroperasi di bawah regulasi yang berbeda, seringkali dengan aturan perpajakan yang lebih ringan atau kebijakan kerahasiaan yang lebih besar.

  1. Pajak

Salah satu alasan utama banyaknya entitas yang memilih untuk beroperasi secara offshore adalah untuk memanfaatkan struktur pajak yang lebih menguntungkan. Negara-negara tertentu menawarkan pajak rendah atau bahkan tidak ada pajak untuk bisnis atau individu yang beroperasi di wilayah offshore mereka.

  1. Risiko dan Keamanan

Onshore cenderung memiliki tingkat risiko politik, sosial, dan hukum yang lebih rendah dibandingkan dengan offshore. Offshore dapat memberikan manfaat pajak yang besar, namun memiliki risiko yang lebih tinggi terkait stabilitas politik dan hukum di negara tempat entitas tersebut beroperasi.

Pengertian Onshore dan Offshore dalam industri kontainer

Dalam industri kontainer, onshore adalah istilah untuk proses rekayasa dan teknologi di daerah garis pantai. Sementara itu, offshore berarti pekerjaan yang jauh atau berjarak dari daratan atau berada di laut. Kegiatan kilang minyak lepas pantai (offshore) atau sumur bor (onshore) merupakan contoh yang kerap ditemukan. Guna menunjang kegiatan offshore, pengusaha dapat mengandalkan unit offshore DNV container. Jenis jenis container lepas pantai mencakup:

1. Half Height

half height offshore container

Offshore DNV container tipe half height dibuat khusus untuk memudahkan pemuatan beban berat. Guna memudahkan bongkar muat samping, kontainer ini dilengkapi dengan pintu akses samping atas terbuka dan dapat dilepas. 

Dibandingkan dengan kontainer yang lebih tinggi, kontainer ini dapat menampung barang yang longgar, padat dan berat. Kontainer ini mudah diangkat dengan derek berkat lubang tali di setiap sudutnya. Unit ini memiliki tinggi setengah dari kontainer standar.

2. 20 Feet General Purpose DNV Container

general purpose container

Unit ini dirancang berdasarkan standar DNV 2.7-1 dan dibuat khusus untuk penggunaan lepas pantai. Kontainer ini memiliki ukuran standar 20 feet dan dapat dikirim dengan vessel bersama dengan kontainer lepas pantai lainnya. 20 Feet General Purpose DNV Container mampu mengangkat berat kotor maksimal 20.000 kg. Kontainer ini dapat ditumpuk di kapal atau anjungan lepas pantai untuk menghemat ruang. 

3. 14.3 Basket DNV Shipping Container

basket DNV offshore

14.3 basket DNV container terdiri dari dua komponen berbeda yang membentuk keranjang kontainer pengiriman DNV. Hal ini memungkinkan Anda untuk menyimpan atau memindahkan barang dengan biaya yang lebih hemat ketika tidak digunakan. Anda dapat menggunakan baut untuk menyambung kedua bagian ini sehingga menghasilkan panjang kurang lebih 14 meter atau 47 kaki. Alat pengeboran lepas pantai yang panjang, seperti pipa, dapat dikirim atau disimpan di unit DNV ini.

4. 9,5′ Mini DNV Shipping Container

mini offshore container DNV

Kontainer pengiriman Mini DNV 9 feet 5 inch, yang merupakan pilihan bagus untuk menyimpan peralatan atau persediaan berharga dengan aman. Det Norske Veritas atau DNV adalah perusahaan yang mengembangkan dan menerbitkan berbagai standar dan sertifikat. Diantaranya adalah serangkaian spesifikasi kontainer lepas pantai yang disebut DNV 2.7-1.

5. DNV Waste Skip

DNV Waste Skip

DNV Waste Skip memiliki bentuk seperti perahu dan digunakan untuk tempat penyimpanan sampah atau limbah. Jika kosong, kontainer limbah DNV dapat ditumpuk satu sama lain untuk memudahkan pengiriman. Unit ini bisa ditutup dengan terpal di atasnya. 

6. DNV Tank

DNV Tank

Pengangkutan barang berbahaya dan tidak berbahaya dapat dilakukan dengan DNV Offshore ISO Tank. Tangki ini mematuhi DNV 2.7-1 dan merupakan solusi praktis yang memenuhi standar industri lepas pantai. Gas LNG juga dapat diangkut dengan kapal melintasi lautan dalam Tangki DNV ini. Sektor pembuatan kapal mengalami lonjakan aktivitas pembangunan setelah munculnya LNG sebagai bahan bakar masa depan yang rendah emisi dan hemat biaya.

7. Refrigerated Container DNV

Kontainer pengiriman berpendingin DNV 20 feet digunakan untuk pengangkutan dan penyimpanan barang dan persediaan yang perlu disimpan pada suhu rendah. Di lingkungan lepas pantai, kontainer ini tahan terhadap kondisi cuaca buruk. Kontainer jenis ini dapat diandalkan dan aman, serta dilengkapi dengan komponen pendukung reefer, mesin pendingin, serta fitur penanganan dan pengangkatan lepas pantai.

Demikianlah informasi seputar pengertian onshore dan offshore. Penuhi kebutuhan kontainer offshore maupun onshore dari Tradecorp. Tersedia berbagai pilihan ukuran kontainer 10 feet, 20 feet, atau 40 feet yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Di Tradecorp, Anda dapat memodifikasi unit sesuai dengan permintaan. Konsultasikan kebutuhan Anda sekarang, dan dapatkan penawaran harga jual dan sewa container terbaik hingga pengiriman ke berbagai wilayah. 

FAQ

Kapal offshore merupakan aktivitas pengeboran yang diterapkan di area lepas pantai. Kapal dibutuhkan untuk mendukung operasional kilang minyak offshore.

Jenis container offshore DNV memiliki ketahanan terhadap angin, air, serta cuaca di laut lepas pantai yang keras. Dengan standar DNV 2.7, unit menjadi lebih terjamin bagi keselamatan pengiriman barang. 

Harga container offshore DNV cukup bervariasi berdasarkan ukuran dan jenis yang dipilih. Anda dapat mengkonsultasikan kebutuhan kontainer pada penyedia terpercaya.