Apa Perbedaan Ekspor dan Impor? Simak 5 Fakta Berikut!

perbedaan ekspor dan impor

Perbedaan ekspor dan impor harus dipahami oleh pelaku usaha yang ingin mengirim atau mengambil barang dari berbagai negara. Aktivitas perdagangan internasional ini menjadi hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan komoditas dalam negeri maupun luar negeri. Ekspor impor juga berperan penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. 

Kegiatan ekspor dan impor umumnya melibatkan penggunaan kontainer atau peti kemas. Pengiriman berjumlah banyak sekaligus akan lebih efisien dan efektif menggunakan kontainer. Tradecorp Indonesia adalah perusahaan penyedia jasa jual, beli, sewa, dan modifikasi kontainer pengiriman. 

Berbagai jenis barang membutuhkan tempat penyimpanan dan pengiriman yang dapat disesuaikan dengan kondisi muatan. Misalnya, komoditas yang mudah rusak seperti sayur, buah, frozen food, dll membutuhkan pengaturan suhu tertentu.

Ukuran container 40 feet refrigerated container atau reefer container jadi kontainer yang tepat untuk mengangkut barang mudah rusak karena unit dilengkapi dengan mesin pendingin. 

Tersedia berbagai pilihan jenis dan ukuran container 20 feet atau 40 feet. Konsultasikan kebutuhan Anda pada Tradecorp indonesia, staf profesional kami siap mengatur pengiriman peti kemas ke berbagai wilayah.

Perbedaan Ekspor dan Impor

Banyak pihak yang masih bingung akan perbedaan kedua kegiatan tersebut. Ada beberapa aspek yang dapat dibedakan, yaitu: 

1. Prosedur Pengiriman Barang

Perbedaan ekspor dan impor pertama yaitu proses pengiriman barang. Arti kata ekspor adalah kegiatan mengirim barang ke luar negeri untuk dijual. Sedangkan, impor yaitu proses pengiriman barang dari luar negeri ke dalam negeri.

2. Pelaku Kegiatan Ekspor Impor

Apa bedanya ekspor dan impor selanjutnya dapat dilihat dari siapa yang melakukannya. Pelaku kegiatan ekspor atau eksportir merupakan pengusaha lokal, pemilik UMKM, hingga perusahaan dengan skala besar. Kegiatan impor biasanya dilakukan oleh individu, produsen, distributor, perusahaan atau negara yang memasarkan produknya ke dalam negeri.

3. Dokumen

Perbedaan ekspor dan impor juga dapat ditentukan dari proses pengurusan, persyaratan, dan pemenuhan kebutuhan dokumen. Importir berurusan dengan dokumen seperti faktur, asuransi di luar negeri, letter of credit, dll. Eksportir mengurus dokumen packing list, shipping instruction, delivery note, bill of lading, asuransi, dokumen pabean, surat keterangan asal, dll. 

4. Bea Cukai

Bea cukai ekspor dikenakan pada barang yang akan keluar dari wilayah suatu negara. Biaya pabean dapat bervariasi pada jenis barang dan peraturan yang berlaku di negara tersebut. Beberapa produk yang dikenakan bea keluar seperti produk mentah, barang setengah jadi seperti kayu, biji kakao, minyak sawit, komoditas mineral logam, dll.

Sedangkan, bea cukai impor dikenakan oleh pemerintah negara penerima untuk mengatur dan mengendalikan barang yang masuk ke wilayah negara tersebut. Biaya pabean impor juga bervariasi berdasarkan jenis barang dan peraturan yang berlaku di negara penerima.

5. Pengecekan Barang

Apa bedanya ekspor dan impor yang terakhir dan harus dipahami yaitu dari segi proses pengecekan barang. Kegiatan ekspor atau impor barang akan selalu melibatkan pemeriksaan komoditas sebagai syarat dan ketentuan. Pengecekan dimulai dari kelengkapan dokumen hingga fisik barang. Setiap negara memiliki peraturan yang menentukan jenis barang yang boleh dan tidak boleh diekspor atau diimpor.

Barang ekspor yang telah melewati pemeriksaan fisik dan dokumen impor dari luar negeri akan disusun dalam kelompok, dan terbagi menjadi jalur hijau, jalur kuning, jalur merah, dan jalur MITA (jalur mitra utama).

Tujuan Impor

1. Memperkuat Neraca Pembayaran

Impor memiliki tujuan untuk memperkuat neraca pembayaran dengan aktivitas transaksi yang sedang berjalan di wilayah tersebut. 

2. Melengkapi Kebutuhan dalam Negeri

Tidak semua negara atau wilayah dapat memenuhi kebutuhan akan produk tertentu. Diperlukan impor dari negara lain untuk dapat memenuhi permintaan sesuai kebutuhan. Itulah tujuan dari kegiatan impor dilakukan.

3. Menghindari Biaya Produksi yang Tinggi

Biaya produksi yang terlalu tinggi didalam negeri menjadikan impor sebagai solusi yang rasional untuk menghindari pengeluaran yang besar.  

4. Mendapatkan Teknologi Canggih

Kegiatan impor memberikan peluang bagi negara untuk memiliki teknologi yang modern. Transfer teknologi dapat mendukung kegiatan di wilayah tersebut untuk mengembangkan potensi yang mumpuni.

Tujuan Ekspor

1. Menjaga Harga Produk

Perbedaan ekspor dan impor juga dibedakan dari tujuan ekspor yang pertama yaitu menjaga harga produk dalam negeri tetap stabil. Bila sebuah negara dapat menghasilkan barang dengan melimpah, maka wilayah tersebut dapat mengekspor produknya. Tujuannya agar tidak mempengaruhi harga pasaran menjadi lebih murah. 

2. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan

Kegiatan ekspor bertujuan untuk menambah lapangan kerja untuk mendukung kegiatan operasional. 

3. Menambah Pendapatan Negara

Pendapatan atau devisa negara akan bertambah bila suatu negara melakukan aktivitas ekspor. 

4. Memperluas Pasar

Bisnis akan terus berkembang dengan kegiatan ekspor karena dapat memperluas pasar internasional selain domestik.

Tahapan Ekspor Impor

Kegiatan ekspor dan impor menerapkan tiga tahapan, yaitu:

Sales Contract

Sales contract merupakan dokumen persetujuan antara penjual dan pembeli. Surat ini menjadi kelanjutan dari purchase order yang diminta oleh importer. Detail atau keterangan barang yang akan dijual berupa harga, mutu, jumlah, cara pengiriman, pembayaran dan lain sebagainya tertera dengan jelas. 

Dokumen sales contract dijadikan sebagai dasar untuk pembeli memenuhi syarat pembukaan L/C ke Bank. Tahapan pertama ini meliputi promosi, inquiry, offer sheet, order sheet, dan sales contract dan confirmation. 

L/C Opening Process

L/C merupakan singkatan dari Letter of Credit yang merupakan jaminan dari bank pencetak dan diberikan kepada eksportir sesuai instruksi dari importer. L/C digunakan untuk melakukan pembayaran tertentu dalam jangka waktu yang sudah diatur. Proses ini menjadi dasar ketika menyerahkan dokumen yang dibutuhkan importer, dan meliputi prosedur permintaan bank devisa, pembukaan L/C, dan advising bank atau konfirmasi valid.

Cargo Shipment

Tahapan ekspor dan impor terakhir yaitu perihal dokumen pengiriman yang menjadi bukti bahwa eksportir sudah mengirim barang sesuai dengan persyaratan.  

FAQ

Contoh dari kegiatan ekspor di Indonesia meliputi komoditas kelapa sawit, kopi dan karet yang dikirim ke Malaysia, China, Jepang, Kanada, dll. 

Tidak, Anda tidak dapat melakukan ekspor tanpa PT. Syarat melakukan kegiatan ekspor yaitu memiliki legalitas usaha seperti PT (Perseroan Terbatas) atau CV (Commanditaire Vennootschap).

Barang impor di Indonesia mencakup minyak mentah dari Arab Saudi, berbagai merek kendaraan asal Jepang, komoditas pangan berupa beras dari Thailand, dll.